Hingga Awal April Sudah 33 Orang Meninggal Karena DBD di Jawa Barat

- 9 April 2020, 11:05 WIB
Ilustrasi pasien di rumah sakit.
Ilustrasi pasien di rumah sakit. /Dok PRFM.

BANDUNG,(PRFM) - Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat Mohamad Yudi Koharudin selain harus mewaspadai pandemi corona atau COVID-19, warga diminta tetap mewaspadai demam berdarah dengue (DBD). Pasalnya, sejak Januari 2020 hingga pekan pertama di bulan April tercatat ada 6.337 kasus DBD di Jawa Barat.

"Jumlah kematian akibat DBD itu ada 33 orang, itu laporan sampai minggu pertama di bulan April," ucap Yudi saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Kamis (9/4/2020).

Baca Juga: Jokowi : Glenn Telah Berpulang, Tapi Karyanya Akan Tetap Abadi dan Kita Nikmati

Karena angka kematian DBD ini cukup banyak, masyarakat diminta untuk tetap waspada. Terlebih kasus DBD biasanya sangat meningkat di masa pancaroba seperti saat ini.

Disebutkan Yudi, kasus terbanyak berada di Kota Bandung. Di kota Bandung tercatat 835 kasus DBD. Kemudian disusul oleh Kabupaten Ciamis dengan 652 kasus. Kabupaten Bogor 489 kasus, Kabupaten Purwakarta 414 kasus, Kabupaten Cirebon 423 kasus, Kabupaten Bandung Barat 313 kasus, Kabupaten Garut 344 kasus, Kabupaten Bandung 304 kasus.

"Yang lainnya rata-rata di bawah 100 kasus," ujarnya.

Diketahui bersama, penyebab terserangnya seseorang oleh DBD adalah tergigit nyamuk penyebab DBD yakni nyamuk jenis aedes aegypti. Maka dari itu Yudi menegaskan jika pemerintah sudah memiliki program pemberantasan sarang nyamuk atau PSN.

Baca Juga: Perpres Tak Kunjung Terbit Sebabkan Iuran BPJS Kesehatan Tetap Naik

"Yaitu dengan menguras tentunya disikat jangan hanya menguras saja, menutup dan memanfaatkan kembali barang bekas dengan gerakan satu rumah satu jumantik (Juru Pemantau Jentik)," urainya.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x