Terkait Banjir di Sumedang, Bupati Siapkan Penanganan Jangka Pendek dan Menengah

- 29 Februari 2020, 09:44 WIB
Situasi banjir di Desa Sayang, RT 01 RW 01, Kecamatan Jatinangor, Jumat (28/2/2020). Lokasi banjir tepatnya di dekat Markas Brimob Polda Jabar. / FOTO IG @salsabilla3999
Situasi banjir di Desa Sayang, RT 01 RW 01, Kecamatan Jatinangor, Jumat (28/2/2020). Lokasi banjir tepatnya di dekat Markas Brimob Polda Jabar. / FOTO IG @salsabilla3999 /

BANDUNG, (PRFM) - Banjir melanda kawasan Jatinangor, Jumat (29/2/2020). Hingga berita ini diturunkan, dilaporkan banjir masih menggenangan sebagian wilayah di Kecamatan Jatinangor.

Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan berbagai langkah sudah disiapkan pihak Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk menangani permasalahan banjir. Salah satu yang dilakukan adalah dengan adanya pembatasan perubahan fungsi lahan di Kabupaten Sumedang.

Baca juga: 1,9 Juta Keluarga di Jabar Tak Punya Rumah Layak Huni, Disperkim Tawarkan Apartemen Sebagai Solusi

"Perubahan fungsi lahannya harus dibatasi, karena akan mengakibatkan air tidak terserap ke tanah. Kemudian penghijauan di daerah hulu sendiri. Sekarang sudah ada program sejuta pohon di lahan-lahan kritis terutama di lahan yang bisa mengkibatkan erosi dan banjir," ujar Dony saat on air di Radio PRFM, Jumat (28/2/2020).

Untuk penanganan jangka pendek dan menengah, lanjut Dony, saat ini program normalisasi tengah dipersiapkan. Sungai Cikeruh dan Cikijing nantinya akan dinormalisasi untuk mengurangi dampak dan potensi banjir.

"Beberapa minggu ke belakang kami sudah mempersiapkan memang beberapa langkah pendek dan menengah termasuk di antaranya Sungai Cikeruh ini perlu normalisasi. Kemudian ada Sungai Cikijing juga. Sekarang di arah Bandungnya sudah ada pelabaran ya, namun belum selesai. Tapi kalau itu selesai pelebarannya, ini hulu ke hilirnya pun akan lancar. Mudah-mudahan cepat ditangani. Program provinsi sudah ada untuk itu," jelasnya.

Untuk menangani permasalahan di daerah dataran rendah, saat ini Dony mengaku pihaknya tengah mengkaji pembangunan kolam retensi di Kampung Baru, Desa Cipacing, Kecamatan Jatinangor. Saat ini pihaknya masih terkendala dengan pemebasan lahan.

"Ini juga harus ada kolam retensi untuk menampung air supaya tidak menyebar lebih besar lagi debit airnya ke masyarakat yang berada di dataran rendah. Itu sudah menjadi kajian kami seperti pembangunan kolam retensi di Kampung Baru, Desa Cipacing. Tapi kan memang harus dibebaskan dulu lahannya," pungkas Dony.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x