Perusahaan Kosmetik Asal Korea Selatan Bakal Berinvestasi di Kota Bandung

- 19 Februari 2020, 19:41 WIB
PT Borsya Cipta Communica (BCC) melakukan penandatanganan MoU (memorandum of understanding) dengan investor Korea Selatan dalam bidang bisnis kecantikan dan kesehatan di Sekretariat Bersama Komite Korea dan APNATEL DPD JAWA BARAT, Kota Bandung, Rabu (19/2/2020).
PT Borsya Cipta Communica (BCC) melakukan penandatanganan MoU (memorandum of understanding) dengan investor Korea Selatan dalam bidang bisnis kecantikan dan kesehatan di Sekretariat Bersama Komite Korea dan APNATEL DPD JAWA BARAT, Kota Bandung, Rabu (19/2/2020). / AGAM AMINO/PRFM

BANDUNG, (PRFM) -  PT Borsya Cipta Communica (BCC) melakukan penandatanganan MoU (memorandum of understanding) dengan investor Korea Selatan dalam bidang bisnis kecantikan dan kesehatan di Sekretariat Bersama Komite Korea dan APNATEL DPD JAWA BARAT, Kota Bandung, Rabu (19/2/2020).

Ketua Komite Korea Kota Bandung Boris Syaifullah mengatakan, hal itu merupakan hasil kerja keras tim Komite Korea Kota Bandung yang sebelumnya sering menjajakan kerjasama dengan investor negeri ginseng tersebut. 

"Ini hasil kerja keras tim Komite Korea Bandung, karena kita lihat selama ini belum ada kerjasama yang terealisasi dengan baik antara Bandung dengan Korea Selatan," kata Boris kepada Radio PRFM 107.5 News Channel.

Baca Juga: Disnaker Kota Bandung Bakal Gelar 4 Job Fair Tahun Ini

Boris mengatakan, ada tiga poin penting yang disepakati dalam MoU tersebut. Pertama, pihaknya menargetkan dalam satu tahun kedepan, harus memasarkan produk kosmetik dari Korea Selatan tersebut.

"Saya ambil keputusan cepat karena mereka tertarik membuat pabrik di Indonesia," katanya.

Selain bekerjasama dalam bidang kosmetik, lanjut Boris, kedua belah pihak juga menjalin kerjasama dalam bisnis spa. Investor Korea Selatan akan membangun pabrik sabun di 20 cabang di Indonesia.

"Mereka (investor Korea Selatan) memilih Indonesia karena dari cost (biaya) memproduksi sabun di Korea itu besar, kalau di Indonesia bisa berkurang biayanya," kata dia.

Melalui kerjasama ini, Boris ingin semua pihak yang terlibat bisa mengambil peran masing-masing yang saling menguntungkan. Ia juga ingin perusahaan kosmetik yang ada di Indonesia membuka diri untuk pasar luar.

"Pabrik kosmetik yang ada di Indonesia harusnya menghilangkan ego, mulailah membuka untuk pasar luar," kata dia.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x