"Kemarin ada lima temen-temen perempuan juga itu seru banget, kita bonding di situ, kita banyak sharing-sharing juga dan kaya pengalaman yang jarang aku dapatin juga bisa naik gunung sama temen-temen baru karena biasanya sama ayah saja berdua," ceritanya.
Menariknya lagi, kata Khansa, karena dia mendaki gunung bersama teman-teman pendaki perempuan maka banyak perbincangan khas perempuan sepanjang jalur pendakian.
"Tapi bener kita kaya make up bareng gitu lucu-lucuan," sebutnya.
Selama melakukan pendakian, gadis yang selalu menggunakan produk Eiger dalam pendakiannya ini selalu tak lupa menjaga kesehatan kulit dan wajahnya dengan tak lupa menggunakan skincare dan lainnya.
Kata dia, perawatan selama pendakian justru membuat dia bisa menjaga mood dalam melakukan perjalanan panjang ke puncak gunung.
Baca Juga: Eiger Buka INNOVATION CHALLENGE EIGER 2023, Kesempatan untuk Eksplorasi Hal Baru
Khansa mengingatkan, mendaki gunung bukan semata-mata untuk menaklukan gunung tersebut. Bagi pemegang Piagam MURI pendaki perempuan termuda Indonesia yang mencapai puncak Gunung Kilimanjaro ini menegaskan bahwa mendaki gunung adalah proses untuk menikmati keindahan alam dan juga untuk menaklukan ego diri sendiri.
Karena itu banyak persiapan yang harus dilakukan mulai dari izin dari orang tua, menentukan tujuan, latihan, dan lainnya.
"Selanjutnya mempelajari karena kita harus punya ilmu berkegiatan di alam terbuka ilmu-ilmu dasarnya seperti ilmu navigasi darat, ilmu survival, ilmu bertahan hidup jadi itu penting banget," paparnya.
Setiap akan mendaki satu gunung, Khansa pun selalu mengumpulkan data mengenai jalur pendakian gunung tersebut untuk menentukan titik-titik pendakian dan lainnya agar bisa mengantisipasi berbagai macam hal.