13 Makanan Khas Nusantara yang Paling Banyak Diburu Saat Bulan Puasa

- 22 Maret 2023, 13:00 WIB
Ilustrasi kue jongkong
Ilustrasi kue jongkong / YouTube PAP COOK/

PRFMNEWS - Kolak adalah makanan yang sangat identik dengan bulan Ramadan di Indonesia. Ramadhan akan terasa kurang jika tak ada kolak pisang di atas meja.

Di banyak daerah di Indonesia pun terdapat banyak makanan tradisional yang umumnya dihidangkan saat bulan Ramadan saja.

Baik itu kudapan untuk berbuka, hidangan kue, dan jenis sajian lauk-pauk tertentu yang jarang ditemui pada bulan lainnya.

Baca Juga: Bagaimana Hukum Puasa Tanpa Sahur, Sah atau Tidak? Ini Penjelasannya

Berikut ini adalah beberapa menu paling populer di berbagai daerah dan hanya ada ketika bulan puasa.

1. Kolak Pisang

Siapa yang gak kenal kolak pisang? Sajian dessert khas Indonesia ini bisa dibilang jadi menu takjil paling ikonik yang tersaji di kala berbuka puasa. Sebagai menu takjil favorit, bisa dibilang pedagang makanan ini hanya ada dan lazim dijumpai saat bulan puasa saja.

Menggunakan kuah dari santan, gula merah, dan daun pandan, cita rasa gurih manis serta wangi jadi pilihan makanan favorit banyak orang. Sebagai isiannya, paling umum adalah potongan jenis pisang kepok dan pisang tanduk. Tapi kreasi lainnya ada yang menambahkan ubi, labu, buah nangka, hingga kolang kaling dan pacar cina.

Baca Juga: Umat Muslim di Arab Saudi Diajak untuk Melihat Hilal Ramadhan

2. Bubur Kampiun (Minangkabau)

Ada salah satu jenis bubur yang berasal dari Tanah Minangkabau dan umum dijumpai saat Bulan Ramadan, yakni Bubur Kampiun. Sebetulnya hidangan ini bisa dijumpai sebagai menu sarapan atau kudapan di beberapa rumah makan, namun saat Ramadan pedagangnya akan lebih banyak.

Dilansir dari Indonesiakaya, bubur ini termasuk salah satu jenis kuliner khas wilayah Minangkabau Daratan (Darek), tepatnya dari daerah Bukittinggi. Ciri khas hidangan ini terdiri dari campuran beberapa komponen yang berpadu dan menghasilkan cita rasa manis serta lembut.

Kurang lebihnya ada 6 komponen yang harus disiapkan untuk menyusun bubur kampiun. Antara lain lupis ketan, bubur putih/sumsum, ketan hitam, kolak pisang/ubi, bubur kacang hijau dan conde/candil. Isiannya yang sangat banyak bakalan bikin kamu kenyang dan puas menikmatinya.

Baca Juga: Jadwal Kerja ASN Selama Ramadhan 2023: Ada Perbedaan dengan Jam Kerja Biasanya

3. Mi Glosor (Bogor, Jawa Barat)

Menu berbuka puasa yang sangat populer di Bogor adalah mi glosor. Sepanjang bulan puasa, penjual mi glosor akan meningkat. Sobat Pesona dapat menemukannya dengan mudah di pinggir jalan atau di pasar takjil.

Mungkin ada diantara kamu yang bertanya-tanya, mengapa dinamai mi glosor? Nama tersebut diambil karena mi yang menjadi bahan utamanya memiliki tekstur sangat licin sehingga sangat mudah ditelan seperti meluncur begitu saja di tenggorokan. Tekstur licin itu didapatkan karena bahan pembuatan mi bukan tepung terigu tetapi tepung singkong atau aci.

4. Bubur Kanji Rumbi (Aceh)

Dari ujung barat Indonesia, kamu bisa mencicipi kuliner khas Aceh yang unik dan lezat berempah. Di Tanah Serambi Mekah ini terdapat kuliner bernama Kanji Rumbi yang sekilas mirip bubur ayam tapi dengan cita-rasa khas rempah yang unik.

Saat bulan Ramadan, masakan ini sering dijumpai dimasak di masjid atau desa-desa untuk acara buka puasa bersama.

Bubur ini dimasak dengan bahan utama beras dan rempah-rempah khas sebagai pelengkapnya. Ciri khas lainnya adalah penggunaan topping udang yang cukup berbeda dengan bubur di Indonesia kebanyakan. Terkadang Kanji Rumbi juga diberi tambahan wortel, kentang, dan daging yang dipotong dadu.

5. Kicak (Yogyakarta)

Selama bulan puasa, pasar jajanan Ramadan rutin dibuka di Kampung Kauman, Yogyakarta dan sudah menjadi sebuah tradisi dari tahun ke tahun. Di pasar tersebut ada banyak sekali takjil dan kuliner khas bulan puasa yang cocok disantap untuk berbuka, yang sangat legendaris adalah kicak.

Takjil dengan rasa manis bercampur gurih ini dibuat dari ketan yang diberi santan, nangka, dan kelapa parut. Dulunya, kicak tidak dibuat dari ketan melainkan singkong, namun ada sedikit perubahan pada bahan utamanya.

Bagaimana kicak dapat menjadi kuliner khas populer? Menurut cerita masyarakat lokal, takjil ini pertama dibuat pada tahun 1970-an oleh Mbah Wono.

Waktu itu Mbah Wono menjual kicak di pasar sore yang lokasinya ada di Kauman. Karena banyak yang menyukainya sebagai takjil, akhirnya kicak kian populer dan menjadi makanan khas Yogyakarta hingga sekarang.

6. Sotong pangkong (Pontianak, Kalimantan Barat)

Jika Sobat Pesona memiliki kesempatan untuk berkunjung ke Pontianak, Kalimantan Barat selama bulan Ramadhan, jangan lupa untuk mencicipi sotong pangkong.

Sajian ini menggunakan cumi sebagai bahan utama. Yang menjadi daya tarik adalah cumi tersebut tidak digoreng tapi dipanggang. Namun, sebelum itu, cumi sudah terlebih dahulu dijemur hingga kering.

Sebelum disajikan, daging cumi yang sudah dipanggang akan dipukul-pukul dengan palu. Tujuannya agar daging lebih empuk dan mudah dikunyah. Sotong pangkong umumnya disantap bersama bumbu kacang atau diolah dengan bumbu pedas manis.

7. Bongko kopyor (Gresik, Jawa Timur)

Pernahkah kamu mendengar tentang bongko kopyor alias bubur nangka dan kelapa kopyor? Ini adalah takjil yang sangat terkenal khususnya di Gresik, Jawa Timur.

Makanan ini terbuat dari bubur mutiara, nangka, roti tawar, kelapa muda, pisang, dan santan yang kemudian dibungkus dengan daun pisang lalu dikukus.

Sama dengan kuliner yang sudah disebutkan sebelumnya, bongko kopyor juga mudah ditemukan di pinggir jalan ketika bulan Ramadan. Namun, makanan ini cukup sulit dijumpai ketika hari-hari biasa.

8. Jongkong (Medan)

Mungkin nama kue jongkong cukup asing didengar bagi sebagian masyarakat Indonesia, mengingat makanan ini hanya ada saat tertentu saja seperti bulan puasa. Dilansir dari Kumparan, sajian bercita rasa manis ini merupakan kue khas etnis Melayu di Pesisir Timur Pulau Sumatera. Salah satunya etnis Melayu di Medan yang menyajikan kue ini sebagai menu buka puasa yang favorit.

Kue jongkong terbuat dari adonan tepung beras, santan, gula merah, warna hijau daun pandan lalu dibungkus memakai daun pisang.

Kemudian, adonan tepung beras tersebut disiram kuah gula merah dan santan, lalu dikukus hingga matang. Teksturnya sendiri sangat lembut dengan cita rasa gurih manis khas gula merah kelapa dan santan.

9. Kue Bingka (Banjarmasin)

Sebetulnya jenis kue bika atau bingka merupakan kue yang umum ditemukan di berbagai daerah Nusantara dengan bermacam tipenya.

Tapi ada salah satu kue bingka dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan yang sangat khas. Sajian kue bingka Banjarmasin juga jadi makanan yang umumnya hanya ada saat bulan puasa dan momen Idul Fitri.

Kue ini dibuat dari campuran tepung, telur, gula, dan santan yang lalu dicetak dalam wadah berbentuk bunga enam kuntum.

Seringkali juga adonannya ditambahkan kentang tumbuk dan telur bebek yang membuat teksturnya makin padat tapi tetap kenyal. Dimasak dengan cara dioven, kue ini sering diberi varian rasa pandan, nangka, labu waluh, pisang, hingga cokelat, keju, dan kismis.

10. Pakat Bakar (Medan)

Pernah dengan peribahasa “tak ada rotan, akar pun jadi”?

Kali ini rotannya sekalian bisa diolah jadi sajian makanan yang sedap dan favorit kala bulan puasa. Di Medan, saat menjelang buka puasa biasanya kamu bisa melihat pedagang sedang membakar sejenis akar rotan yang disebut pakat. Sajian rotan bakar ini berasal dari tradisi masyarakat di daerah Mandailing Natal.

Bagian dalam akar rotan yang dibakar berbentuk putih dengan tekstur putih yang meskipun agak pahit tapi pas dijadikan menu lalapan bersama nasi putih.

Daging akar rotan ini bisa dimakan langsung atau dinikmati bersama sambal bawang yang pedas serta nasi. Tapi ada juga yang mengolahnya lagi menjadi semacam gulai yang gurih bersantan.

11. Sate Susu Sapi (Bali)

Di Bali juga ada sajian makanan yang umumnya hanya ada saat bulan puasa saja yakni sate susu sapi. Sajian sate ini berasal dari organ payudara sapi betina yang biasa diperah untuk menghasilkan susu.

Bagian yang menghasilkan susu ini terkenal dengan teksturnya yang lembut karena mengandung banyak lemak.

Umumnya sajian sate susu sapi ini bisa ditemukan di daerah Kampung Jawa Denpasar, yang memang didominasi orang Jawa beragama Muslim.

Sate susu sapi ini memang spesial hanya saat Ramadan, karena pada bulan lainnya hanya menjual sate ayam maupun kambing saja. Soal rasa, satenya dibumbui dulu dengan bumbu kuning sehingga rasanya lebih gurih dan berbeda dengan jenis sate umumnya.

12. Kue Asidah (Maluku)

Kudapan selanjutnya yang tak kalah enak adalah kue asidah dari Maluku. Kue ini sebenarnya berasal dari Arab dan masyarakat Maluku mulai mengenal kue yang mirip dodol ini saat Islam mulai masuk ke wilayah Indonesia bagian timur.

Sepanjang bulan Ramadan, kue asidah sering dijadikan takjil karena rasanya yang cukup manis. Tak perlu bersusah payah untuk membuatnya sendiri, kue ini akan sangat mudah dijumpai di pasar takjil dan di pinggir-pinggir jalan sepanjang bulan Ramadan.

13. Gulai Siput (Riau)

Ingin mencoba masakan gulai yang sedikit berbeda? Kamu bisa mencoba gulai siput yang menjadi hidangan berbuka khas di Tanjungpinang, Kepulauan Riau. Gulai berbahan utama siput sawah dengan kuah kuning ini dibuat bersama campuran daun ubi dan disajikan dengan seporsi nasi hangat. Gulai siput menjadi makanan favorit karena rasanya yang lezat, unik, serta cepat mengembalikan stamina tubuh yang hilang setelah berpuasa.

Itulah 13 makanan khas Ramadhan yang perlu kamu coba sebagai pilihan menu sahur ataupun berbuka puasa. Karena datang setahun sekali, jangan sampai kamu melewatkan untuk mencoba makanan-makanan tersebut.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x