Nama “selat” juga menyerap kata salad. Jika dulu selat solo hanya disantap bangsawan, sekarang siapa pun bisa menyantap bistik gaya Solo ini.
2. Perkedel
Perkedel merupakan makanan peninggalan Belanda, yaitu frikadeller. Sebetulnya, frikadeller merupakan makanan asal Denmark yang dibuat dengan menggoreng daging cincang.
Masyarakat Belanda mengadaptasikannya dan membuat versi sendirinya dengan mencampurkan kentang tumbuk dengan daging cincang.
Tidak berbeda jauh dari versi Belanda, perkedel versi Indonesia terbuat dari kentang yang ditumbuk dan diberikan parutan daging ayam atau sapi. Di Indonesia, perkedel pun juga telah diadaptasi dan dibuat resep khas Indonesia seperti perkedel tahu, ikan, jagung dan lainnya.
Baca Juga: Putri Candrawathi Akan Jalani Persidangan Lanjutan Kasus Pembunuhan Brigadir J
3. Klappertaart
Penyuka makanan penutup manis pasti suka sekali dengan klappertaart. Secara harfiah, nama kue ini berarti tart kelapa. Klappertaart bagian dari kuliner Manado dan kental dengan pengaruh Belanda.
Berbagai sumber menyebutkan, kue Belanda di Indonesia ini adalah salah satu hasil eksperimen para noni Belanda yang tinggal di Manado.
Ketika itu mereka hendak membuat kue tart berisi bahan lokal, yaitu kelapa. Jika diperhatikan, komponen klappertaart emang “Belanda” banget sih, seperti tepung, kismis, kenari, bubuk kayu manis, susu, gula, dan mentega. Legit banget!