Kenali Gejala Gangguan Ginjal Akut Misterius pada Anak Lewat Frekuensi Buang Air Kecil

- 16 Oktober 2022, 13:40 WIB
Ilustrasi anak sakit.
Ilustrasi anak sakit. /FREEPIK

Ia juga mewanti-wanti orang tua jangan memaksakan memberi minum banyak-banyak kepada anak apabila ia sudah tidak mengeluarkan kencing sama sekali.

Baca Juga: Tanggapi Sirup Obat yang Picu Gagal Ginjal, BPOM Pastikan Paracetamol di Gambia Tidak Terdaftar di Indonesia

Hal ini justru akan berbahaya karena kerja ginjal sudah tidak memproduksi urin lagi.

"Jika curiga gangguan ginjal akut, maka saat kencing nggak ada jangan diberi minum banyak-banyak, karena ginjal tidak bisa lagi memproduksi urin
kalau diberi minum banyak justru berbahaya," tuturnya.

Berdasarkan data yang IDAI terima, kasus gangguan ginjal akut misterius ini paling banyak dilaporkan dalam dua bulan terakhir, khususnya pada September.

Baca Juga: Geger 66 Anak Gambia Meninggal Usai Konsumsi Paracetamol, BPOM Beri Jawaban Terkait Peredarannya di Indonesia

Sejauh ini baru ada 16 provinsi yang melapor. Namun tidak menampik kemungkinan masih ada daerah lain yang belum atau tidak melapor.

"Data dari kami kumpulkan, sekitar 44 persen itu infeksi saluran cerna seperti diare, 30 persen demam, dan 18 persennya ada infeksi saluran pernapasan akut batuk pilek," ucapnya.

Terakhir, IDAI mengingatkan orang tua bijak menggunakan obat-obatan, karena jika anak hanya sekadar batuk atau pilek biasa itu sebenarnya tidak perlu obat.

Baca Juga: Obat Diabetes Bikin Kerusakan Ginjal dan Harus Cuci Darah Selamanya? Begini Penjelasan Dokter Cahyo

Halaman:

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah