10 Kebiasaan Penyebab Gula Darah Tinggi yang Tak Disadari, Dikira Sehat Malah Bikin Diabetes Kata dr. Ema

7 Juli 2022, 20:45 WIB
cara periksa kondisi tubuh apabila terkena penyakit gula darah atau diabetes //Youtube/Emasuperr

PRFMNEWS – Healthy vlogger dokter Ema Surya Pertiwi mengungkap sepuluh kebiasaan pemicu gula darah tinggi yang jika dibiarkan akan menyebabkan seseorang menderita diabetes.

Sepuluh kebiasaan yang bisa meningkatkan gula darah pemicu diabetes ini, kata dr. Ema Surya Pertiwi terkadang tidak disadari oleh seseorang yang melakukannya.

Kebiasaan yang dapat membuat gula darah naik sehingga menaikkan risiko diabetes ini, menurut dr. Ema Surya Pertiwi perlu segera diubah agar tubuh akan semakin sehat.

Berikut sepuluh kebiasaan yang berisiko memicu gula darah tinggi penyebab diabetes, disampaikan dr. Ema Surya Pertiwi melalui kanal YouTube Emasuperr:

Baca Juga: Mangaka Yu Gi Oh, Kazuki Takahashi Ditemukan Tewas di Pantai Okinawa

1. Minum jus buah

Ya, buah-buahan memang bisa menyehatkan tubuh, dengan catatan dikonsumsi dalam kondisi utuh yang bisa memaksimalkan kerja saluran pencernaan sehingga gula darah tidak cepat naik.

“Gigi mengunyah, lambung memproses, usus juga bergerak untuk memproses buah itu sehingga gula darah tubuh tidak cepat naik drastis. Karena harus menyaring dulu serat-serat buah, baru bisa menggunakan fruktosa dari buah,” ujar dr. Ema Surya Pertiwi.

“Namun jika buah diproses dengan dijadikan jus, maka serat-serat pada buah akan hancur, sehingga tubuh terlalu mudah menyerap gulanya, lambung langsung menyerap gula itu, sehingga gula darah meningkat drastis,” imbuhnya.

Apalagi jus buah tersebut ditambahkan gula pasir, maka akan semakin meningkatkan kadar gula darah pada tubuh.

Baca Juga: Laga Melawan Myanmar dan Filipina jadi Penentu, Ketum PSSI Minta Timnas Indonesia U-19 Menang

2. Konsumsi pengganti pemanis alami

Banyak penderita diabetes salah kaprah bahwa agar gula darah tidak semakin tinggi bisa mengganti gula pasir dengan sumber pemanis alami lain.

“Padahal madu, gula merah, gula batu, sari tebu, walaupun pemanis alami tapi tetap tinggi glikemik indeks. Sehingga saat dikonsumsi terus menerus dalam jumlah banyak bisa meningkatkan gula darah,” ucapnya.

3. Minum kopi

Kebiasaan minum kopi tanpa gula memang bisa jadi salah satu cara memperbaiki fungsi insulin pada tubuh sehingga menurunkan risiko diabetes.

Namun sebaliknya, minum kopi dengan pemanis berlebihan tentu akan meningkatkan risiko terserang penyakit diabetes.

4. Tidak suka sarapan

“Ketika tidak sarapan pada pagi hari akan mengganggu produksi insulin dan jumlah gula darah dalam tubuh,” bebernya.

Begitu pula kebiasaan makan malam terlalu banyak dalam satu waktu bisa meningkatkan kadar gula darah secara drastis.

“Apalagi ketika tidur, seharusnya tubuh istirahat tapi tubuh dipaksa memproduksi insulin lebih banyak untuk memproses energi yang baru saja dimakan. Kondisi ini juga meningkatkan risiko diabetes,” jelasnya.

Maka biasakan sarapan tinggi protein dan lemak baik, jangan makan langsung banyak dalam satu waktu, hindari pula makan terlalu malam.

“Paling tidak beri jeda 4 jam sebelum tidur sehingga memberi waktu tubuh memproses makanan yang dikonsumsi agar tidak meningkatkan risiko diabetes,” bebernya.

Baca Juga: Teliti Kasepuhan Ciptagelar, Mahasiswa UPI Temukan Resiliensi Mewujudkan Indonesia menjadi Poros Agraris Dunia

5. Duduk terlalu lama

“Duduk terus selama lebih dari 8 jam per hari akan meningkatkan resistensi insulin dan menyebabkan penumpukan lemak di area perut,” tuturnya.

Jika kebiasaan duduk lama apalagi tidak diselingi rutin berolahraga jika dibiarkan maka akan memicu risiko diabetes pada tubuh.

6. Sering begadang

Begadang membuat waktu tidur berantakan dan akan meningkatkan resistensi insulin pada tubuh. Terlebih saat begadang dibarengi ngemil yang manis dan asin-asin maka bisa meningkatkan risiko diabetes.

7. Makan di atas wadah styrofoam

Kebiasaan makan makanan dengan alas plastik dan styrofoam ataupun memanaskan makanan di wadah berbahan tersebut dalam microwave juga berbahaya.

“Zat-zat kimia pada plastik dan styrofoam bisa mengacaukan hormon tubuh, metabolisme, dan meningkatkan resistensi insulin pada tubuh sehingga bisa memicu diabetes,” bebernya.

Baca Juga: Residivis Pencurian Hewan Ternak Berhasil Dibekuk Satreskrim Polres Serang

8. Stress dan terlalu emosional

Terbukti pada wanita yang mengalami stress tinggi, terlalu emosional, punya beban pikiran banyak bisa mengacaukan hormon dan metabolisme tubuh serta meningkatkan resistensi insulin yang akan memicu risiko diabetes.

9. Mengonsumsi minuman kemasan

Minuman manis dalam kemasan kaleng, tinggi soda, teh dan kopi sachet, sirup, serta minuman instan dalam kemasan lainnya itu tinggi gula.

“Jika dikonsumsi berkepanjangan bisa meningkatkan resistensi insulin dan meningkatkan risiko menderita diabetes,” tuturnya.

Baca Juga: Ada Aturan Baru Masuk Ruang Publik di Kota Bandung, Berikut Penjelasannya

10. Penggunaan antibiotik berlebihan

Terlalu sering mengonsumsi obat-obatan antibiotik bisa ikut membunuh bakteri-bakteri baik dalam tubuh sehingga mengganggu proses pencernaan dan metabolisme glukosa.

“Seseorang yang sering mengonsumsi antibiotik itu bisa meningkatkan risiko diabetes sebesar 23-53 persen dibandingkan orang yang jarang menggunakan antibiotik sehingga pastikan sesuai anjuran dokter,” pungkasnya. ***

Editor: Indra Kurniawan

Tags

Terkini

Terpopuler