Network
BANDUNG, PRFMNEWS – PT KAI Commuter merespons kasus peretasan (hack) sistem top up saldo kartu multi trip (KMT) layanan Commuter Line termasuk Kereta Rel Listrik (KRL) melalui aplikasi C-Access yang dilakukan oleh tersangka seorang pemuda asal Depok berinisial AAH (21).
KAI Commuter memastikan kasus peretasan sistem top up KMT KRL tersebut tidak berpengaruh terhadap kuota saldo tersimpan serta data pengguna KMT dan aplikasi C-Access. Hal ini ditegaskan Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba.
"KAI Commuter menjamin keamanan saldo pada kartu multi trip (KMT) serta data pengguna Commuter Line yang sudah teregistrasi pada aplikasi C-Access, " kata Anne Purba dalam keterangan tertulisnya, Rabu 6 Maret 2024.
Baca Juga: Mudik 2024 Naik Motor? Simak Sederet Syarat dan Arahan Polisi Agar Perjalanan Aman dan Nyaman
Anne menjelaskan peretasan tersebut dilakukan pada fitur top up atau pengisian ulang saldo KMT di aplikasi C-Access sebagai pembayaran tiket Commuter Line KRL Jabodetabek.
Ia pun mengimbau kepada masyarakat tidak perlu khawatir untuk melanjutkan penggunaan aplikasi C-Access dalam menggunakan layanan Commuter Line, karena KAI Commuter memiliki manajemen keamanan informasi yang baik.
"Saat ini KAI Commuter telah mengimplementasikan ISO 27001:2013 sebagai standarisasi Sistem Manajemen Keamanan Informasi pada sistem informasi manajemen KMT dan transaksi daring top up KMT di aplikasi C-Access, " ucapnya.
Baca Juga: Begini Penjelasan KAI soal Reaktivasi Jalur Kereta Bandung-Ciwidey dan Banjar-Pangandaran
Anne juga menjelaskan standarisasi keamanan dilakukan secara berkala dan diaudit oleh auditor independen untuk memastikan keamanan dalam penerapannya.
