Dia pun menilai pembangunan jalan tol tersebut akan memberikan manfaat bagi masyarakat luas, dan diperkirakan sudah bisa beroperasi dua tahun lagi.
"Nanti Bandung - Garut akan setengah jam, orang mencari rekreasi akan datang ke Garut," sebutnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Garut Muhamad Rahman mengungkapkan, proses pembebasan lahan di Kabupaten Garut pada termin pertama ada empat kecamatan, yakni Kecamatan Kadungora, Leles, Leuwigoong, dan Banyuresmi dengan jumlah desa seluruhnya sebanyak 17 desa.
Baca Juga: Di Lokasi ini Warga Kota Bandung Bisa Beli Beras Rp10.600 per Kilogram
Rahman yang juga sebagai Ketua Pelaksana Pengadaan Tanah Tol wilayah Garut itu menyampaikan, sampai saat ini pembebasan lahan masih berlangsung untuk pembayaran uang ganti rugi (UGR) bagi masyarakat yang lahannya terdampak.
Ia menyebutkan desa yang sudah menerima UGR baru delapan desa, yakni Desa Karangmulya, Mandalasari, dan Hegarsari di Kecamatan Kadungora. Kemudian Desa Leles dan Kandangmukti di Kecamatan Leles, lalu Desa Tambaksari dan Desa Margacinta di Kecamatan Leuwigoong, dan Desa Sukamukti di Kecamatan Banyuresmi. ***