“Seorang pemimpin harus terbuka terhadap kritik walaupun kadang disampaikan secara kasar. Sudah ribuan kritik masuk, dan selalu saya respon dengan santai dan biasa saja. Kadang ditanggapi dengan memberikan penjelasan ilmiah, kadang dibalas dengan bercanda saja,” ungkapnya.
Kendati demikian, Kang Emil menyampaikan kejadian kali ini menjadi berbeda karena yang menuliskan komentar dengan kata kasar itu adalah seorang guru, yang mana setiap tindak tanduknya diharapkan jadi panutan bagi para siswanya.
“Mungkin karena yang melakukan posting kasar adalah seorang Guru, yang postingannya mungkin dilihat/ditiru oleh murid-muridnya, maka pihak sekolah/yayasan untuk menjaga nama baik institusi memberikan tindakan tegas sesuai peraturan sekolah yang bersangkutan,” jelasnya.
Baca Juga: Asik! KAI Bagi-bagi Tiket Kereta Api Eksekutif Gratis Rute Manapun, Begini Cara Dapatnya
Terakhir dalam klarifikasinya itu, Gubernur mengingatkan sudah sepantasnya sebagai seseorang yang setiap perilaku dan ucapannya dilihat orang banyak, maka perlu untuk saling mengingatkan.
“Apapun itu, di era medsos tanpa sensor ini, Kewajiban kita para orangtua, guru dan pemimpin untuk terus saling nasehat-menasehati dalam kebaikan, kesabaran dan selalu bijak dalam bermedsos. Agar anak cucu kita bisa hidup dalam peradaban yang lebih mulia,” terangnya.***