BMKG Sebut Jawa Barat Adalah Daerah Paling Aktif Gempa di Pulau Jawa

- 22 Juli 2020, 07:36 WIB
ILUSTRASI gempa bumi
ILUSTRASI gempa bumi /PRFM/.*/PRFM

PRFMNEWS – Gempa berkekuatan 2,8 magnitudo mengguncang wilayah Sukabumi, Jawa Barat pada Selasa 21 Juli 2020 sekira pukul 20.21 WIB.

Hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan bahwa episenter gempa ini terletak pada koordinat 7,02 LS dan 106,96 BT tepatnya di darat pada jarak 10 kilometer arah tenggara Kota Sukabumi pada kedalaman 9 kilometer.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, tampak bahwa gempa yang terjadi merupakan jenis gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) di zona Sesar Cimandiri.

Dalam keterangan tertulis, BMKG menyebut gempa ini dirasakan di wilayah Kota Sukabumi dengan skala intensitas II MMI dengan diskripsi getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.

Sementara di Nyalindung guncangan dirasakan dalam Skala Intensitas III MMI dengan diskripsi getaran dirasakan seakan-akan ada truk berlalu.

“Informasi yang didapat dari Kepala Dusun Karikil di Nyalindung menunjukkan bahwa sejumlah warga sempat lari berhamburan keluar rumah akibat terkejut karena guncangan gempa yang terjadi secara tiba-tiba. Patut disyukuri hingga pagi hari ini belum ada laporan mengenai kerusakan sebagai dampak gempa tersebut,” ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono.

Baca Juga: Jelang Operasi Patuh Lodaya 2020, 60 Jajaran Satlantas Polres Cimahi Jalani Rapid Test

Wilayah Sukabumi dan Lebak dalam beberapa tahun terakhir memang mengalami peningkatan aktivitas gempa bumi. Berdasarkan data sebaran akitivitas gempa di Pulau Jawa sejak 2019 tampak bahwa wilayah Jawa Barat merupakan kawasan dengan aktivitas seismisitas paling aktif di Pulau Jawa.

“Aktivitas gempa tidak hanya terjadi di zona megathrust tetapi frekuensi aktivitas gempa kerak dangkal (shallow crustal earthquake) akibat aktivitas sesar aktif juga sangat tinggi. Khusus data gempa sejak Januari 2020 saja menunjukkan sudah terjadi lebih dari 35 aktivitas gempa di Jawa barat dan Benten yang guncangannya dirasakan oleh masyarakat,” kata Daryono.

Dengan meningkatnya aktivitas gempa bumi di wilayah ini, maka warga sepatutnya perlu untuk selalu waspada. Warga harus memahami cara selamat saat terjadi gempa.

Baca Juga: Lokasi SIM Keliling Kota Bandung Hari ini, Rabu 22 Juli 2020

Aktivitas gempa sebenarnya tidak membunuh dan melukai, tetapi rumah tembok dengan struktur lemah dapat roboh dan menimpa penghuninya.

“Karena wilayah Sukabumi dan Lebak adalah daerah rawan gempa, maka wajib membangun bangunan tahan gempa. Jika ada warga yang belum mampu membangun rumah tahan gempa dengan struktur yang kuat, maka ada pilihan lain yaitu membangun rumah dari bahan ringan seperti kayu dan bambu yang didisain menarik. Inilah cara agar kita dapat harmoni dengan alam yang rawan gempa sehingga kita dapat selamat saat terjadi gempa,” ungkap Daryono.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x