Data BPS, Warga Miskin Jabar Makin Berkurang di 2022, Ridwan Kamil: Terwujud Berkat 3 Strategi Pemprov

- 19 Januari 2023, 07:30 WIB
Ilustrasi kemiskinan.
Ilustrasi kemiskinan. /Antara/Aprillio Akbar

PRFMNEWS – Data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menunjukkan angka kemiskinan di wilayah ini berhasil menurun pada tahun 2022.

Dari data BPS, jumlah warga miskin di Jabar pada 2022 turun hingga 17.360 orang yang terbagi atas kategori warga miskin perkotaan dan pedesaan.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, keberhasilan menurunkan warga miskin di Jawa Barat dapat diraih berkat tiga strategi terukur yang dijalankan pemerintah provinsi (pemprov) Jabar.

Baca Juga: Ridwan Kamil Gabung Golkar, Ace Hasan: Jadi Amunisi Baru untuk Kemenangan Pemilu 2024 di Jabar

Ridwan Kamil menyebut penurunan orang miskin terbanyak per September 2022 diraih Jabar yang merupakan provinsi dengan penduduk terbesar di Indonesia yaitu hampir 50 juta jiwa.

Ridwan Kamil turut memaparkan data BPS Jabar yang memperlihatkan angka warga miskin perkotaan periode Maret 2021-Maret 2022, turun dari 7,92 persen ke 7,57 persen.

Kemudian pada kategori warga miskin pedesaan pada periode yang sama, ungkapnya, berhasil turun dari 10,46 persen menjadi 9,88 persen.

Lebih lanjut Kang Emil memaparkan tiga strategi terukur yang dilakukan Pemprov Jabar sehingga berhasil mengurangi jumlah warga miskin pada 2022 tersebut.

Baca Juga: DPR: RUU Kesehatan Harus Majukan Reformasi Kesehatan, Bukan Sebaliknya

Pertama, bagi warga dalam kategori level miskin ekstrem, pemprov memberi daya hidup dengan bantuan keuangan atau bantuan sosial (bansos).

Kedua, bagi warga level miskin tengah, pemprov agresif membukakan lapangan kerja melalui investasi dan penguatan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM).

Hal itu terlihat dari nilai realisasi investasi Jabar selalu tertinggi dalam lima tahun berturut-turut.

“Kemudian ketiga, bagi level miskin atas, mereka dilatih wirausaha dan diberi modal usaha,” tutur Kang Emil dalam keterangan tertulisnya.

Baca Juga: Dua Terdakwa Kasus Korupsi Proyek Jalan di Sumedang Divonis 1,6 Tahun Penjara

Sementara itu, Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Jabar Fani Cahyandito menuturkan, kondisi penurunan kemiskinan di Jabar lebih baik jika dibandingkan dengan data secara nasional.

Secara nasional, jelasnya, angka kemiskinan di Indonesia justru mengalami kenaikan antara Maret - September 2022, yakni sebesar 0,03 persen poin.

Maka dari itu, penurunan angka kemiskinan di Jabar perlu mendapatkan apresiasi di tengah naiknya angka penduduk miskin nasional tersebut.

"Artinya program-program di Jabar berjalan efektif, kena sasaran betul," paparnya.

Baca Juga: JPU Beberkan Hal-hal yang Memberatkan dan Meringankan Hukuman Bharada E

Adapun beberapa program yang diklaimnya berhasil dan berdampak pada pengurangan angka kemiskinan di Jabar melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat antara lain, OPOP (One Pesantren One Product), OVOP (One Village One Company), Petani Milenial hingga penyaluran Kredit Mesra (Masyarakat Ekonomi Sejahtera).

Kemudian program pengurangan beban biaya hidup masyarakat juga bisa dilaksanakan tepat waktu dan sasaran, seperti sekolah gratis, bantuan biaya kesehatan hingga bantuan sosial.

"Sejak sosialisasi hingga pendampingan program dari Pemprov Jabar dengan mitra bisa berjalan dengan sangat baik," tuturnya. ***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x