Begini Pengakuan Sopir Bus Kecelakaan Maut di Ciamis yang Akhirnya Serahkan Diri

- 24 Mei 2022, 07:48 WIB
Sebuah bus menabrak rumah dan kendaraan di kawasan Paripurna, Desa Payungsari, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (21/5/2022) petang. ANTARA/HO.
Sebuah bus menabrak rumah dan kendaraan di kawasan Paripurna, Desa Payungsari, Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Sabtu (21/5/2022) petang. ANTARA/HO. /

PRFMNEWS - Sopir bus PO Pandawa yang terlibat dalam kecelakaan maut di Ciamis akhirnya menyerahkan diri kepada polisi setelah sebelumnya dia sempat melarikan diri.

Sopir bus tersebut memberikan pengakuan terhadap polisi terkait kecelakaan maut yang menewaskan empat orang itu di Jalan Raya Panjalu-Panumbangan, Dusun Paripurna, Desa Pasirpayung, Kecamatan Panumbangan, Ciamis.

Sang sopir sempat diperiksa intensif oleh penyidik Unit Penegakkan Hukum (Gakum) Satlantas Polres Ciamis terkait kecelakaan maut itu.

Baca Juga: 5 Fakta Kasus Viral Polisi di Jakarta Selingkuh dengan Pedagang Ayam Penyet hingga Polwan saat Istri Hamil

Sopir bus PO Pandawa tersebut mengaku bahwa dirinya takut dihakimi massa usai kejadian, hingga akhirnya kabur.

Selama dalam pelarian, sopir itu datang ke rumah makan tempat cek poin bus PO Pandawa di Limbangan, Kabupaten Garut.

Sopir tersebut melaporkan ke pengurus PO Pandawa terkait insiden kecelakaan maut yang terjadi di Panumbangan, Ciamis.

Baca Juga: Heboh Penulisan Nama Minimal 2 Kata, Ini Penjelasan Kemendagri Soal Aturan Baru

“Jujur saya gak lapor (ke polisi). Saya lapor ke pengurus PO saya (PO Pandawa) di rumah makan (di limbangan, Garut). Saya sempat istirahat, tidur di sana,” ujar sopir berinisial Y seperti dikutip prfmnews.id melalui Korlantas Polri hari ini Selasa, 24 Mei 2022.

Bus PO Pandawa saat itu diketahui membawa puluhan peziarah asal Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten.

Kejadian itu terjadi saat peziarah usai mengunjungi objek wisata Situ Lengkong, Panjalu, Ciamis dan akan melanjutkan perjalanan ke Cipatujah, Tasikmalaya.

Sopir bus itu mengaku bahwa sebelum kejadian, bus dalam keadaan baik, begitu juga dengan bagian rem.

“Saat itu bus dalam kondisi baik. Rem kaki masih berfungsi. Sempat saya panaskan (mesin) supaya normal,” ujarnya.

Baca Juga: Aksi Teror Lempar Batu di Kebayoran Lama, 2 Mobil Jadi Korban

Namun saat dalam perjalanan saat tiba di penurunan Jalan Raya Panjalu-Panumbangan, Dusun Paripurna, Desa Pasirpayung, Kecamatan Panumbangan, tiba-tiba bus alami rem blong.

Akibatnya, bus melaju tak terkendali hingga menabrak tujuh kendaraan lain dan empat unit rumah di lokasi kejadian.

Sang sopir juga ternyata sudah sempat memberitahukan penumpang jika bus mengalami rem blong hingga membuat suasana menjadi panik.

“Saat di turunan, bus mengalami rem blong, saya sempat memberitahukan kepada para penumpang, bus sedang mengalami rem blong. Saya dan penumpang panik. Setelah bus menabrak rumah dan berhenti, saya masih tetap di kemudi. Kaki saya terjepit setir,” katanya.

Baca Juga: 6 Jenis Batu Ginjal dan Penyebabnya, Menurut dr. Ema Surya Pertiwi

Dalam kondisi berlumuran darah, sang sopir keluar dari bus dan lalu dilihat oleh warga yang iba menyaksikan kondisinya sehingga diberikan baju bersih.

Setelah itu dia lalu pergi ke sebuah rumah makan di Limbangan, Garut. Di sina dirinya melaporkan kepada pengurus PO Pandawa.

Dirinya mengaku siap mempertanggungjawabkan insiden kecelakaan bus yang menewaskan empat orang dan melukai puluhan lainnya itu.

“Saat itu saya panik. Mau lapor ke perusahaan, HP (Handphone tidak ada). Akhirnya saya lapor ke pengurus PO di cek poin, rumah makan,” tuturnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Korlantas


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah