Network
PRFMNEWS - Dalam rangka memulihkan perekonomian di masa pandemik, pengembangan UMKM menjadi salah satu skala prioritas yang secara konsisten terus dilakukan oleh Pemerintah.
Sektor ini dapat memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional dalam menghadapi persaingan usaha yang semakin ketat dan kompetitif.
Pemerintah dalam hal ini Badan POM (BPOM) senantiasa fokus dan konsisten untuk menumbuhkembangkan UMKM khususnya para pelaku usaha di bidang pangan olahan.
Baca Juga: Kemenag Masih Tunggu Kabar dari Arab Saudi Terkait Pemberangkatan Jemaah Haji Tahun ini
Untuk menghasilkan produk pangan olahan yang aman, bermutu, serta mampu berdaya saing, pelaku usaha pangan olahan wajibme miliki pengetahuan tentang keamanan pangan.
Menyadari pentingnya hal itu , Balai Besar POM (BBPOM) di Bandung berkolaborasi dengan Direktorat Registrasi Pangan Olahan hadir dalam melakukan pendampingan bagi pelaku usaha dan masyarakat yaitu dengan menyelenggarakan kegiatan "Sosialisasi dan Desk Registrasi Dalam Rangka Jemput Bola Registrasi Pangan Olahan pada tanggal 15-16 Maret 2022".
Bertempat di Hotel Pulman Bandung, Sosialisasi dan Desk Registrasi Dalam Rangka Jemput Bola Registrasi Pangan Olahan dibuka dan diawali dengan sambutan Plh.
Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Di Bandung, Endang Yaya Suwarya, yang menyampaikan bahwa Badan POM berperan aktif dalam memberikan dukungan dan fasilitasi bagi UMKM antara lain melalui deregulasi dan debirokratisasi persyaratan termasuk pemotongan biaya pendaftaran pangan olahan sebesar 50 persen dari tarif Pendapatan Negara Bukan Pajak untuk UMKM pangan olahan.
Selain itu Badan POM telah menginisiasi berbagai kegiatan untuk mendukung percepatan pengembangan UMKM, dan kegiatan pada hari ini, merupakan salah satu bentuk dukungan Badan POM kepada para UMKM.
Pada acara sosialisasi ini hadir Agus Trianto sebagai Narasumber dari Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Cimahi memberikan penjelasan terkait perizinan usaha melalui Online Single Submission (OSS) RBA yang seringkali masih kurang dipahami oleh para pelaku UMK pangan.
Selain itu, narasumber dari Direktorat Registrasi Pangan Olahan Adriyanti dan Yennie Rosyiani Wulansari memaparkan materi yang tidak kalah pentingnya yaitu tentang Registrasi Pangan Olahan, Label Pangan dan Tata Cara Registrasi Akun Perusahaan agar para pelaku UMK pangan memahami langkah-langkah dan regulasi terkait pangan. Hal tersebut sangat diperlukan agar para UMKM dapat mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam proses memperoleh izin edar.
Acara sosialisasi dilanjutkan dengan Uji Coba registrasi Akun Perusahaan melalui e-registration yang dipandu oleh Junius Yosafati Zega.
Baca Juga: Ridwan Kamil: Demi Citarum Harum, Lahan 85 Hektare di Bojongsoang jadi Pusat IPAL di Bojongsoang
Di hari pertama ini kegiatan dihadri oleh 31 pelaku usaha pangan. Selain itu dihadiri juga perwakilan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat dan Dinas KUKM Kota Bandung.
Selama kegiatan berlangsung, para peserta sangat antusias dan berperan aktif dalam diskusi.
Sebagai rangkaian kegiatan ini, di hari pertama dan hari kedua dilanjutkan dengan Desk Registrasi Pangan Olahan yang diikuti oleh 42 pelaku usaha yang sebelumnya telah memiliki rekomendasi hasil pemeriksaan sarana dari Balai Besar POM di Bandung.
Pelaku usaha didampingi dan dibantu untuk melakukan pendaftaran akun dan pendaftaran produk pangan olahan secara langsung oleh petugas dari Direktorat Registrasi Pangan Olahan dan Balai Besar POM Di Bandung untuk percepatan mendapatkan nomor izin edar.
Baca Juga: Parade MotoGP di Jakarta, Marc Marquez Unjuk Kemampuan di Hadapan Penggemar
Output dari kegiatan Desk Registrasi ini adalah telah berhasil menerbitkan 12 nomor izin edar (NIE) dan 8 akun perusahaan.
Penyerahan NIE secara simbolis kepada pelaku usaha dilakukan oleh Plh. Kepala Balai Besar POM Di Bandung, Sofiyani Chandrawati, yang sekaligus menutup acara secara resmi.
Selain sebagai pencapaian kinerja Balai Besar POM di Bandung, kegiatan ini diharapkan menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya para pelaku UMKM pangan dan dapat memberikan bukti nyata dukungan bagi UMKM sehingga secara tidak langsung juga memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di era pemulihan ekonomi sekarang ini.***
