Network
BANDUNG, (PRFM) – Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung menemukan 30 persen sampel produk makanan yang mengandung bahan berbahaya di Pasar Baleendah, Kabupaten Bandung, Jumat (15/5/2020).
Kepala BBPOM Bandung Hardaningsih mengatakan, kandungan bahan-bahan berbahaya yang ditemukan diantaranya berupa boraks, formalin dan pewarna tekstil.
Baca Juga: Rockstar Barbershop Hadirkan Layanan Cukur Rambut #DirumahAja
“Kandungan berbahaya yang kami temukan sata uji sampel yaitu formalin, boraks dan pewarna tekstil,” bebernya saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Sabtu (16/5/2020).
Dituturkan Hardaningsih, sebanyak 35 produk makanan dilakukan uji sampel saat BBPOM Bandung melakukan pengawasan di Pasar Baleendah.
“Produk yang kita uji diantaranya terasi, ikan asin, cumi asin, kerupuk, bakso, gerda serta rengginang, dan mie basah,"
Baca Juga: IJTI Jabar Penuhi Kebutuhan Para Jurnalis TV Menghadapi Pandemi Corona
Berdasarkan temuan tersebut, Hardaningsih menyatakan telah mengimbau kepada para pedagang agar lebih teliti sebelum memperdagangkan produk, khususnya produk makanan.
Masyarakat yang berbelanja kebutuhan pangan di pasar tradisonal turut diharapkan meningkatkan kewaspadaan.
Seperti diketahui, produk makanan mengandung formalin atau boraks akan lebih tahan lama dari segi rasa dan penampilan.
“Intansi Pemerintah Kabupaten Bandung mesti lebih intensif memberikan edukasi dan pengawasan kepada para pedagang. Jika perlu, mereka diharuskan mengganti pemasok produk-produk yang selama ini mereka jual,” ujar Hardaningsih.
Berita serupa pertama kali ditayangkan Pikiran-Rakyat.com dengan judul Daging Babi Mirip Sapi Tidak Ada, BBPOM Malah Temukan Produk Berbahaya di Pasar Baleendah Bandung
