PRFMNEWS - Jelang Periode Natal dan Tahun Baru (Nataru), beberapa harga kebutuhan pokok masyarakat (Kepokmas) mengalami kenaikan harga.
Sekretaris Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional (APPETRA) Jawa Barat Muslim Arief mengatakan, salah satu kepokmas yang naiknya cukup tinggi adalah telur yang membuat pedagang dan pembeli menjerit.
"Peningkatan terjadi di telur ayam, ini yang biasa Rp26.000 - Rp28.000 ini sekarang sudah di harga Rp32.000 - Rp34.000," kata Arief saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel hari ini Jumat, 24 Desember 2021.
Baca Juga: Serikat Pekerja Pertamina Ancam Lakukan Aksi Mogok Kerja
Kenaikan harga telur ini sudah diprediksi sejak jauh hari.
Menurut Arief, salah satu penyebab naiknya harga telur adalah karena tingginya permintaan telur dan juga adanya pembagian telur sebagai salah satu bahan bantuan pangan non tunai (BPNT).
"Ini sudah diprediksi karena permintaan itu banyak, dan berbarengan dengan pemberian BPNT, sehingga mungkin stoknya berkurang,"
Menurut Arief, selain telur kenaikan harga juga terjadi di minyak goreng.