Dinkes Catat 670 Orang Meninggal Dunia Karena Covid-19 di Garut

- 24 Juni 2021, 13:39 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Dok PRFM.

PRFMNEWS - Kabid Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut, Asep Surahman mengatakan, hingga hari ini sudah ada 15.772 kasus covid-19 ditemukan di Kabupaten Garut.

Dari angka tersebut, 670 orang dinyatakan meninggal, dan menjadi salah satu yang terbanyak di Jawa Barat.

"Kasus kematian di angka 670, cukup tinggi dibandingkan dengan kabupaten/kota yang lain," kata Asep saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel hari ini, Kamis 24 Juni 2021.

Baca Juga: Parah! RK Sebut Ada Pabrik di Karawang Tidak Lapor Klaster Covid-19, Lingkungan Ikut Kena

Menurut Asep, 40 persen kasus meninggal di Garut ini terjadi pada hari pertama pasien tersebut masuk rumah sakit.

"Ini karena kondisi di lapangan terjadi pemburukan-pemburukan ketika masuk rumah sakit itu hampir 40 persen lebih meninggal di hari pertama," lanjut dia.

Sebelumnya episentrum atau pusat penyebaran kasus covid-19 di Garut berada di kecamatan Garut Kota, Tarogong Kaler, dan Tarogong Kidul.

Baca Juga: Jadwal Piala Wali Kota Solo yang Dimulai 29 Juni 2021: Persib Bandung Langsung Ketemu Arema FC

Namun kini, sebut Asep, jumlah positif covid-19 pun mulai meningkat di kecamatan lain.

"Sekarang sudah mulai ke selatan episentrumnya, jadi ini menunjukan bahwa penularan di masyarakat masih berproses dan ini menjadi kewaspadaan kita sendiri," kata Asep.

Dengan adanya lonjakan ini, para pasien covid-19 di Garut terpaksa harus masuk waiting list atau daftar tunggu masuk rumah sakit.

Baca Juga: Terkait Kasus Tes Swab di RS UMMI Bogor, Habib Rizieq Shihab Divonis 4 Tahun Penjara

Kata Asep, rata-rata pasien covid-19 harus menunggu selama 2 hingga 3 hari untuk mendapatkan kamar perawatan covid-19.

"Rumah sakit kita sampai tidak tertampung, waiting listnya untuk masuk rumah sakit cukup lama 2-3 hari baru bisa masuk," jelasnya.

Dengan cukup lamanya wating list ini maka Pemkab Garut kini menambah kasur di rumah sakit, dan juga menambah rumah sakit yang menangani covid-19.

Namun diakui Asep, penambahan ini masih dirasa cukup seiring dengan kasus harian di Garut bertambah rata-rata 350 kasus perhari.

"Ini masih kurang, makanya kemarin kita sudah melakukan perhitungan minimal 700 atau 750 bed (kasur) yang disiadakan berarti kekurangan 100 bed lagi," katanya.

Baca Juga: Hengky Kurniawan Buka Loker untuk Posisi di BUMD KBB, Minat?

Dengan kondisi ini, Pemkab Garut akan terus berupaya menambah kasur di RSUD Garut dan juga meminta RS Swasta untuk kembali menambah kasur.

Pemkab Garut juga kini tengah menyiapkan tempat isolasi di Rumah Susun dan di Islamic Center Garut yang bisa menampung tempat isolasi pasien covid-19 gejala ringan.

Selain itu, setiap Desa di Garut pun diminta menyiapkan tempat isolasi terpusat baik itu menggunakan gor atau gedung lainnya yang memungkinkan menampung pasien covid-19.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah