Fortusis Jabar: Sebelum Putuskan PTM, Harusnya Pemerintah Pastikan Dulu Kondisi Aman dari Covid-19

- 4 Juni 2021, 20:31 WIB
Simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM), di SMP Darul Hikam, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, beberapa waktu lalu. Darul Hikam menjadi salah satu sekolah swasta yang menyatakan kesiapannya melakukan PTM.
Simulasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM), di SMP Darul Hikam, Jalan Ir H Djuanda, Kota Bandung, beberapa waktu lalu. Darul Hikam menjadi salah satu sekolah swasta yang menyatakan kesiapannya melakukan PTM. /BeritaKBB/Ade Bayu Indra

PRFMNEWS - Ketua Forum Orang Tua Siswa (Fortusis) Jawa Barat, Dwi Subawanto angkat bicara mengenai rencana Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat yang bakal menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) mulai Juli 2021.

Dia menyebut, sebelum memutuskan untuk menggelar PTM, harusnya pemerintah memastikan dulu kondisi aman dari penyebaran Covid-19.

Artinya, Pemprov Jabar harus meyakinkan masyarakat bahwa kondisi saat ini aman bagi pelaksanaan PTM.

"Pasca Idul Fitri, orang-orang silaturahmi dan liburan. Harusnya pemerintah umumkan kondisi aman atau tidak (setelah lebaran). Ini enggak, ujug-ujug langsung PTM," kata Dwi saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Jumat 4 Juni 2021.

Baca Juga: Puluhan Tenaga Kesehatan di RSHS Bandung Terpapar Covid-19 Usai Lebaran

Selain itu dia juga meminta pemerintah untuk menyiapkan sarana pendukung PTM, yang tentunya dengan protokol kesehatan.

"Masyarakat tinggal tunggu sejauh mana infrastrukturnya. Misal untuk cuci tangan, hand sanitizer, pembatasan peserta didik," kata Dwi.

Segala persiapan menjelang PTM tersebut lanjut dia harus disosialisasikan kepada masyarakat. Terutama, saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).

"Pengaturan kayak gitu perlu disosialisasikan hingga satu bulan ke depan. Syukur-syukur saat registrasi PPDB diumumkan kepada calon peserta didik, bahwa sekolah masih dalam kondisi pandemi," paparnya.

Baca Juga: Sinopsis Film London Has Fallen, Tayang Malam Ini di Trans TV Pukul 21.30 WIB

Lebih lanjut dia menuturkan, dalam pelaksanaannya nanti, Pemerintah kabupaten atau kota harus melakukan evaluasi setiap hari.

Karena kondisi penyebaran corona di wilayah atau kecamatan diprediksi tidak stabil.

"Misal Kota Bandung ada 31 kecamatan. Dari itu semua kan belum tentu stabil kondisinya. Tidaksemua zona hijau, ada juga yang zona merah, atau oranye. Jadi setiap hari harus dievaluasi," pungkasnya.

Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat, Dedi Supandi mengizinkan sekolah di Jawa Barat untuk menggelar PTM mulai Juli 2021.

Namun dilaksanakannya PTM atau tidak akan bergantung kepada kesiapan masing-masing pihak sekolah.

Baca Juga: Rencana Menggelar PTM di Tengah Lonjakan Covid-19, DPRD Jabar: Dilematis

Sebelum menggelar PTM, Dedi meminta pihak sekolah mengikuti sejumlah prosedur dan syarat yang sudah dibuat oleh Dinas Pendidikan.

Pertama, sekolah harus meminta pendapat dari orang tua murid. Sekolah akan mengajukan pertanyaan apakah orang tua memilih untuk PTM terbatas atau tetap memilih pembelajaran jarak jauh (PJJ).

Kedua, kebijakan ketat akan tetap dilaksanakan dengan menegakkan protokol 5M. Bahkan jika ada anak yang sakit maka tidak diperkenankan untuk mengikuti PTM.

Kemudian meski diperbolehkan PTM terbatas, sarana dan prasarana harus dipersiapkan secara maksimal dengan kapasitas ruangan yang memadai dan sirkulasi udara yang baik.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x