PTM Tetap Beresiko Tinggi Penularan Covid, Epidemiolog: Sama Saja Kaya Mudik

- 4 Juni 2021, 14:44 WIB
Ilustrasi siswa sekolah dasar (SD)
Ilustrasi siswa sekolah dasar (SD) /PRFM


PRFMNEWS - Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberi izin Pembelajaran Tatap Muka (PTM) digelar secara terbatas mulai Juli 2021.

Meski ada aturan hanya 50 persen siswa yang berada di sekolah, tapi hal ini dinilai masih terlalu berisiko jika tren penularan Covid-19 masih tinggi.

Ahli Epidemiologi Unpad, Bony Lestari bahkan menilai dengan dibukanya lagi sekolah maka polanya akan sama seperti mudik, yakni terciptanya mobilitas tinggi dari masyarakat.

Baca Juga: Jabar Izinkan PTM Mulai Juli, Ini Syarat yang Harus Dipenuhi Sekolah

"Dinas pendidikan perlu memikirkan strateginya, karena kalau semua sekolah dibuka kebayang berapa banyak sekolah SD, SMP, SMA negeri dan swasta, ya sama saja kaya kita orang mudik, semua masuk," ungkap Bony saat on air di Radio 107,5 PRFM News Channel, Jumat 4 Juni 2021.

Ia mengungkapkan, apabila tren penularan Corona belum juga membaik dalam satu atau dua bulan kedepan, maka bukan sebuah kebijakan yang baik jika pemerintah tetap mengizinkan sekolah dibuka.

Baca Juga: FAGI: PTM di Bandung Rencananya Mulai 19 Juli, Ada Uji Coba Dulu

Sebab secara epidemiologi, pembukaan sekolah perlu ditinjau dari tiga aspek, pertama adalah bagaimana derajat kepatuhan protokol kesehatan masyarakat, lalu derajat pengendalian penularan di komunitas yang ditinjau dari laju infeksi, dan ketiga sebarapa banyak masyarakat yang sudah divaksin.

Baca Juga: Gedung Sate Lockdown, Wagub Uu Pastikan Tracing hingga Keluarga ASN yang Positif

"Jadi sebetulnya dari sisi epidemiologi membuka sekolah tetap menimbulkan risiko, karena dari tiga aspek ini belum baik angkanya. Ini bukan masalah kapan dibukanya, tapi indikator tiga itu harus dipenuhi dulu, dengan risiko dibuka sekolah bakal ada risiko transmisi lagi," tutur Bony.

Halaman:

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x