PRFMNEWS - Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menyebut vaksin merupakan cara untuk menghapus pandemi Covid-19 di Indonesia. Namun, ia menilai hal itu tak berarti bahwa vaksin adalah satu-satunya solusi yang bisa ditempuh.
“Vaksin bukan satu-satunya solusi tapi diharapkan bisa memberi dampak untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian. Syaratnya mengarah pada target kesehatan masyarakat, berdasarkan epidemiologi dan juga dari pertimbangan medis,” kata dia saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Kamis 25 Februari 2021.
Menurutnya vaksinasi yang saat ini sudah memasuki tahap dua harus dibarengi dengan penguatan 3T alias testing, tracing, treatment yang semakin baik.
Baca Juga: Siapkan Relawan di Berbagai Daerah, Satguna DT Peduli Gelar Diklatsar Kebencanaan
Baca Juga: FIX! Dhika Bayangkara Bertahan di Persib Bandung: Tak Ada Penjaga Gawang yang Hengkang
Sehingga pada akhirnya, seluruh masyarakat Indonesia bisa menerima vaksin dan mencapai kekebalan komunal.
“Dalam tiga bulan ke depan kita harus memperkuat 3T ini untuk mengimbangi keterbatasan vaksin ini. Kita tahu walaupun presiden menyatakan bakal datang beberapa vaksin, itu kan baru dalam wacana atau komitmen di atas kertas,” jelasnya.
Terkait dengan vaksinasi pada tenaga pendidik yang masuk dalam satu kategori penerima vaksin di tahap dua ini, Dicky meminta pemerintah untuk memastikan bahwa seluruh tenaga pendidik baik di tingkat PAUD hingga dosen untuk menerima vaksin.
Baca Juga: Dipastikan Bertahan di Persib, I Made Wirawan Beri Pesan untuk Bobotoh Jelang Turnamen