Harga Kedelai Tinggi, Disperindag Jabar Tunggu Arahan Dua Kementerian

- 27 Mei 2021, 17:50 WIB
Eneng, salah seorang perajin Tahu di Kabupaten Bandung mengeluhkan harga kacang kedelai yang kini naik terus setiap hari hingga membuat dirinya merugi.
Eneng, salah seorang perajin Tahu di Kabupaten Bandung mengeluhkan harga kacang kedelai yang kini naik terus setiap hari hingga membuat dirinya merugi. /Budi Satria/prfmnews.id

PRFMNEWS- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menunggu arahan atau kebijakan teknis terbaru dari Kementerian Perdagangan (Kemendag) serta Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk menyikapi tingginya harga kedelai yang kini tembus Rp12.000 per kilogram.

Seperti diketahui, Harga kedelai yang tinggi tersebut membuat kelompok perajin tahu tempe di Jawa Barat keberatan hingga akhirnya akan melakukan aksi mogok produksi dan jualan pada 28-30 Mei 2021.

"Tadi kami sudah melakukan koordinasi dengan Kemendag terkait tahu tempe ini seperti apa. Untuk lebih lanjutnya besok mungkin dari Kemendag akan menyampaikan kepada kita apa yang menjadi arahan dari Kementerian," kata Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Provinsi Jabar Eem Sujaemah saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel hari ini, Kamis 27 Mei 2021.

Baca Juga: INFO KEBAKARAN: Rumah di Belakang Baltos Terbakar Sore Ini

Eem menyampaikan pihaknya bersama Pemerintah pusat, Kota dan Kabupaten secara periodik mengevaluasi harga kedelai dunia, untuk memastikan harga kedelai domestik tetap dalam tingkat harga yang wajar.

"Kemendag melalui Dirjen Perdagangan Dalam Negeri juga mengimbau kepada importir untuk memastikan dan menyalurkan stok kedelai secara rutin kepada seluruh pengrajin tahu tempe," tambahnya.

Bahkan menurut Eem, sejak pertengahan Januari 2021 lalu pihaknya bersama Dinas Ketahan Pangan dan Peternakan, Satgas Pangan Polda Jabar, dan Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia (Gakoptindo) sudah menggelar operasi pasar murah sesuai arahan Kementerian Perdagangan dan Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian ke Primer Koperasi Produsen Tempe dan Tahu Indonesia (Primkopti) Jabar.

Operasi pasar dilakukan mengingat harga jual kedelai di pasaran sejak Desember 2020 terus mengalami kenaikan.

Baca Juga: Tak Kuat Nanjak, Mobil Pick Up Masuk Jurang dengan Ketinggian 25 Meter di Pasir Jambu

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x