Gubernur Jabar: Selain Cegah Stunting, Pendamping Posyandu Berperan Penting Cetak SDM Unggul di Masa Depan

- 26 Mei 2021, 18:54 WIB
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat meluncurkan Pendamping Posyandu Juara di Horison Green Forest Lembang, Selasa 25 Mei 2021
Gubernur Jabar, Ridwan Kamil saat meluncurkan Pendamping Posyandu Juara di Horison Green Forest Lembang, Selasa 25 Mei 2021 /Dok Humas Jabar.

PRFMNEWS - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil menyatakan, Pendamping Posyandu berperan penting dalam mencegah stunting (kekurangan gizi) pada anak.

Selain itu, menurut Ridwan Kamil, Pendamping Posyandu memiliki tugas penting dalam mencetak Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul di masa depan.

Ridwan Kamil mengatakan, Pendamping Posyandu juga mempunyai kontribusi besar mewujudkan Indonesia Emas 2045.

“Karena kita akan bertemu di tahun 2045, di mana mereka yang lahir hari ini akan berusia 20-25 tahun. Dan tahun tersebut (2045), Indonesia akan menjadi negara adidaya. Asalkan produktif dan kompetitif anak mudanya,” katanya saat meluncurkan Pendamping Posyandu Juara di Horison Green Forest Lembang, Selasa 25 Mei 2021

Baca Juga: Kumpulan Fakta Menarik Gerhana Bulan Total 2021

Dalam acara tersebut, dilakukan juga Penandatanganan Penyerahan Naskah Perjanjian Hibah Daerah Revitalisasi Posyandu Provinsi Jabar untuk Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi.

Pemprov Jabar sendiri menyalurkan bantuan keuangan sebesar Rp78,5 miliar untuk operasional 49.509 Posyandu dan operasional Pokja di 5.312 desa.

Bantuan keuangan tersebut diberikan untuk menjaga performa Posyandu dalam memberikan layanan dasar kesehatan kepada masyarakat.

Selain itu, Pemprov Jabar memberikan bantuan keuangan sebesar Rp26,9 miliar untuk membantu operasional 27 Pokjanal (Kelompok Kerja Operasional) Posyandu Kabupaten Kota, 627 operasional Pokjanal Posyandu Kecamatan, 645 Pokja Kelurahan, dan operasional 10.194 Posyandu Kelurahan.

“Hari ini kita mulai sebuah proses yang sudah lengkap yaitu pemberian hibah untuk lebih dari lima ribuan Posyandu se-Jabar, kepada 300.000 Kader Posyandu yang tersebar. Ada hibah Rp78,5 miliar untuk kader dan Rp26,9 miliar untuk kabupaten/kota sebagai pembina Posyandu se-Jabar,” ujar Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil menuturkan, selain menciptakan SDM yang memiliki fisik yang sehat, Pendamping Posyandu berperan penting dalam menekan angka kasus stunting di Jabar.

Baca Juga: Dua Kios Makanan di Karang Setra Ludes Terbakar dalam Peristiwa Kebakaran Hari Ini

“Kedua saya titip stunting Jabar harus minim. Dari 30 persen diawal jabatan, sekarang sudah 26 persen dan terus sampai suatu hari nol stunting,” tuturnya.

Demi menangani stunting di Jabar, Ridwan Kamil, manajemen data harus terus diperkuat. Salah satunya dengan melakukan digitalisasi terkait manajemen data. Oleh karena itu, ia berpesan kepada Pendamping Posyandu untuk meningkatkan literasi digital.

“Untuk pengelolaan manajamen data secara digital di Kabupaten Sumedang sudah saya titipkan. Kemudian juga kepada daerah-daerah yang Posyandu-nya belum banyak, itu harus terus ditingkatkan, sehingga akhirnya tidak ada bayi yang lahir di Jabar yang tidak tersentuh oleh program kesehatan,” pungkasnya.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah