PRFMNEWS - Beberapa waktu lalu beredar video sekelompok pengendara motor yang konvoi dengan atribut XTC di beberapa ruas jalan di Kota Bandung.
Perwakilan DPP XTC Indonesia Ryan Januar membenarkan jika kelompok motor itu adalah bagian dari pihaknya.
"Kita bisa lihat secara atribut memang dari anggota kami," kata Ryan saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Rabu 17 Februari 2021 kemarin.
Baca Juga: Trik Untuk Menyediakan dan Menggunakan Metatrader 4 dengan Benar
Ryan menjelaskan, kelompok itu konvoi dalam rangka mendampingi salah seorang calon ketua yang akan bersaing di Musda XTC Jawa Barat.
Ryan menyatakan jika konvoi itu dilakukan lebih kepada euforia.
Namun dia pun menyayangkan adanya pengendara yang melanggar aturan lalu lintas.
"Memang kalau dilihat dari yang sudah viral ini kan arahnya seperti ugal-ugalan, artinya kita bisa lihat dari dua sisi apakah ugal-ugalan atau memang bentuknya lebih ke euforia. Tapi memang dari kami sangat menyayangkan karena tidak mengikuti aturan keselamatan," jelasnya.
Baca Juga: Oded Titip Pesan ke XTC : Jaga Kredibilitas dan Marwah Pemuda
Dengan adanya kejadian itu, Ryan mewakili DPP XTC pun menyampaikan permohonan maaf karena ada anggotanya yang membuat resah dan terganggu pengguna jalan.
Ryan menjelaskan, acara Musda kemarin adalah acara yang ditunggu-tunggu oleh pihaknya karena tertunda lebih dari setahun.
Oleh karenanya ada beberapa anggota XTC yang meluapkan rasa gembira atau euforia atas terselenggaranya Musda itu dengan konvoi di jalan.
"Kita juga tidak bisa kontrol langsung karena ini bentuk euforia saja," ujarnya.
Kepada para anggota XTC yang terekam dalam video itu, Ryan mengaku pihaknya sudah memberikan teguran.
"Ini menjadi viral, dan merusak salah satu program kerja kita untuk memperbaiki citra XTC di masyarakat, sehingga teguran itu pasti," jelasnya.
Untuk mengantisipasi hal serupa terjadi lagi, Ryan mengaku jika pihaknya yang kini sudah menjadi Ormas resmi maka pihaknya akan berupaya memperbaiki citra XTC.
"Program-program kaderisasi pun kita lakukan terus, kalau ada anggapan miring tentang kita mohon klarifikasi dulu apakah itu kegiatan resmi dari kita ada izin atau tidak," terangnya.***