Jabar Buka Kuota Sebanyak 5.000 untuk Petani Milenial, Hari Ini Sudah 6.000 Orang yang Daftar

- 11 Februari 2021, 20:58 WIB
Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil mengeluarkan sayembara mencari 5 ribu anak muda yang kemudian dididik untuk menjadi petani milenial
Gubenur Jawa Barat Ridwan Kamil mengeluarkan sayembara mencari 5 ribu anak muda yang kemudian dididik untuk menjadi petani milenial /Dokumen Facebook Ridwan Kamil

Benny menuturkan, program Petani Milenial Juara ini tidak hanya mencakup bidang pertanian tapi termasuk peternakan, perikanan, dan perkebunan.

"Komoditas akan sangat variatif. Untuk pertanian, mulai dari jagung, jahe, ubi-ubian, sampai tanaman holtikultura. Di sektor perkebunan adalah serahwangi. Kemudian, madu dan jamur tiram," ucapnya.

Baca Juga: Analisa BMKG Soal Suara Gemuruh yang Terdengar di Bandung dan Bikin Warga Heboh

"Selain itu, budidaya penggemukan domba, ayam boiler, ayam petelur dan ternak puyuh. Sedangkan di sektor perikanan yakni budidaya ikan tawar lewat kolam plastik," tambahnya.

Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Provinsi Jabar sendiri akan mengarahkan petani milenial untuk mengembangkan burung puyuh.

Menurut Kepala DKPP Jawa Barat Jafar Ismail, burung puyuh dipilih karena hanya membutuhkan lahan 50 meter persegi dengan waktu pemeliharaan hanya 60 menit per hari.

Baca Juga: Pemprov Jabar Larang ASN Pergi ke Luar Kota Saat Imlek Tahun Ini 

Satu unit peternakan dengan 1.000 ekor burung puyuh membutuhkan investasi Rp22 juta. Dengan perhitungan kasar keberhasilan bertelur 70-80 persen, telur yang dapat diproduksi sekitar 800 butir per hari dengan nilai jual Rp240 ribu.

Setelah dipotong biaya produksi, keuntungan bersih Rp80.000 per hari atau Rp2,4 juta per bulan. “Itu dari 1.000 ekor, kalau dua kali lipatnya tentu keuntungan bertambah,” katanya.

Jafar menyebutkan, dari pengalaman, petani burung puyuh dapat balik modal (break event point) pada bulan kesembilan.

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x