Ketua Harian Satgas Covid-19 Jabar: Kebijakan Weekend di Rumah Saja Diserahkan ke Kabupaten/Kota

- 5 Februari 2021, 19:51 WIB
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat Daud Achmad saat memberikan keterangan pers di Gedung Sate, hari ini Jumat 18 Desember 2020 terkait perkembangan penanganan covid-19 di Jawa Barat.
Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat Daud Achmad saat memberikan keterangan pers di Gedung Sate, hari ini Jumat 18 Desember 2020 terkait perkembangan penanganan covid-19 di Jawa Barat. /Tangkapan Layar Youtube Humas Jabar



PRFMNEWS - Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Barat (Jabar) Daud Achmad menyampaikan, kebijakan weekend atau akhir pekan di rumah saja di Provinsi Jawa Barat diserahkan kepada kebijakan walikota/bupati masing-masing daerah.

Adapun terkait pernyataan Gubernur Jabar Ridwan Kamil yang menyatakan bahwa Jabar akan menerapkan kebijakan tersebut pada 6 dan 7 Februari 2021, Daud mengatakan bahwa hal itu merupakan imbauan atau ajakan saja.

Menurut Daud, Jabar tidak secara khusus mengeluarkan keputusan ataupun edaran mengenai program weekend di rumah saja.

"Jabar tidak secara khusus mengeluarkan keputusan atau edaran, tapi pak gubernur dalam statement-nya mengimbau supaya masyarakat Jabar, weekend ini banyak tinggal di rumah," kata Daud saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Jumat 5 Februari 2021.

Baca Juga: Minta Warga Bandung Rayakan Imlek di Rumah Masing-Masing, Oded: Mari Pahami Keadaan

Baca Juga: Apakah PPKM di Kota Bandung Diperpanjang? Ini Kata Oded

Daud mengungkapkan, permasalahan di Jabar sangat kompleks. Setiap daerah memiliki permasalahan yang berbeda dalam hal ini terkait penyebaran corona.

"Tiap daerah berbeda-beda, tidak bisa disamaratakan. Mungkin bupati atau walikota bisa membuat kebijakan untuk wilayahnya," jelasnya.

Terkait efektifitas Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Jabar, Daud mengungkapkan jika dilihat dari tingkat kepatuhan masyarakat akan protokol kesehatan, kebijakan tersebut dinilai efektif.

"Sebelum PPKM penggunaan masker hanya 50%, setelah PPKM naik hampir 90%, kerumunan juga berkurang. Banyak daerah yang patuh untuk tidak terjadi kerumunan," katanya.

Keberhasilan tersebut ia sebut berkat kerja keras Satgas Penanganan Covid-19 kabupaten/kota dengan seluruh stakeholder.

"Dalam PPKM ini kan banyak operasi yang dilakukan Satgas kabupaten/kota, lebih banyak frekuensi operasi, otomatis ada kerumunan dibubarkan, jam kegiatan dibatasi. Biasanya puncak kerumunan antara jam 8 sampai jam 10 malam, sekarang kegiatan sampai jam 8," katanya.

Baca Juga: Viral Penjual Gorengan Mirip Vino G Bastian, Komentar Netizen Bikin Ngakak

Baca Juga: LINK STREAMING Ikatan Cinta Hari Ini Jumat 5 Februari 2021, Simak Lanjutan Kisah Andin dan Aldebaran

Sebelumnya, Gubernur Ridwan Kamil mengatakan Jabar sepakat dengan arahan Presiden Joko Widodo yang ingin melanjutkan PPKM di Pulau Jawa dan Bali.

PPKM menurutnya sangat tepat dilakukan karena kedisiplinan masyarakat naik dan keterisian ruang isolasi turun.

“Mungkin kita butuh PPKM dua minggu lagi setelah itu evaluasi. Mudah-mudahan bisa diperlonggar. Disiplin dipertahankan 90 persen, sehingga kegiatan ekonomi tidak usah seketat dan diberhentikan dan dikurangi seperti sekarang,” harapnya dikutip prfmnews.id dari laman resmi Humas Jabar.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x