Kader PKK Jabar Dilatih Menjadi Garda Terdepan dalam Menciptakan Lingkungan Nyaman, Damai dan Sejahtera

28 Oktober 2022, 12:30 WIB
Peserta pelatihan Pendidikan Damai dalam menciptakan lingkungan nyaman, damai dan sejahtera dengan tema “Penguatan Kapasitas Kader PKK Sebagai Garda Terdepan dalam Menciptakan Lingkungan Nyaman, Damai dan Sejahtera”. /Serve Indonesia/

PRFMNEWS - PKK Jawa Barat, Badan Kesatuan Bangsa Politik (Bakesbangpol) Jawa Barat, dan Forum Kewaspadaan Dini Masyarakat (FKDM) bekerjasama dengan SeRVE Indonesia melatih kader PKK Jawa Barat dengan mempromosikan Pendidikan Damai dalam menciptakan lingkungan nyaman, damai dan sejahtera. Acara bertema “Penguatan Kapasitas Kader PKK Sebagai Garda Terdepan dalam Menciptakan Lingkungan Nyaman, Damai dan Sejahtera”.

Acara ini berlangsung di Aula pertemuan kantor PKK Provinsi Jawa Barat di Kota Bandung pada Rabu, 26 Oktober 2022 hingga Kamis, 28 Oktober 2022 dan dihadiri oleh 30 peserta dari area CIAYUMAJAKUNING (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan) dan Bandung Raya (Kota Bandung, Kabupaten Bandung, Kabupaten Bandung Barat dan Cimahi).

Topik yang diberikan dalam rangka memperkuat kader PKK agar menjadi garda terdepan dalam menciptakan lingkungan yang aman, damai dan sejahtera adalah menjaga lingkungand dari bahaya masuknya isme-isme yang mengarah pada kekerasan seperti paham radikalisme dan terorisme.

Baca Juga: Banyak Gerombolan Motor Bikin Resah Warga Kota Bandung, Pendiri XTC Sampaikan Hal Penting ini

Topik yang dicakup dalam pelatihan untuk pelatih ini diantaranya terkait definisi radikalisme, terorisme dan isme-isme lainnya yang ada dan berkembang di Indonesia, memahami orang-orang yang terpapar paham radikalisme dan terorisme, dampak tindakan radikalisme dan terorisme, keterampilan yang harus dimiliki dalam pencegahan dan penanganan radikalisme dan terorisme, pencegahan, penanganan dan pelaporan masalah radikalisme dan terorisme dan tindak lanjut yang akan dilakukan oleh kader-kader PKK setelah mengikuti pelatihan ini.

Dalam acara Pelatihan untuk pelatih (Training of Trainer) ini, kader PKK mendapatkan ilmu dari berbagai ahli dalam bidangnya seperti:

● Kepala Bidang Kewaspadaan Daerah, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat, Dra. Hj. Eti Kusmiati, MM.

● Direktur SeRVE Indonesia Dete Aliah, S.Sos., M.A.

● Dosen jurusan Ilmu Komunikasi, Universitas Padjajaran Dr. (Cand) Rizqi Ghassani, M.I.Kom, RFP.

● Pimred prfmnews.id Rifki Abdul Fahmi

● Mantan Narapidana Teroris Kurniawan Widodo

● Praktisi psikologi dan dosen Psikologi UNISBA Dr. M Ilmi Hatta, Drs., M.Psi.

● Lektor dan Sekretaris Jurusan UIN Sunan Gunung Djati, Bandung, H. Faisal Pikri, S.S. M.Ag, CPM.

● Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (KOMNAS Perempuan) K.H. Imam Nahe’i

● Tokoh Budaya Provinsi Jawa Barat Ari Mulia

Baca Juga: Kejagung Serahkan Barang Milik Negara Kepada Kejati Jabar

Acara ini dibuka resmi oleh Ketua Bidang I PKK Provinsi Jawa Barat, Ibu Lina Marlina Ruzhan. Dalam pidato pembukaannya, Lina menyampaikan bahwa dampak dari radikalisme dan aksi terorisme itu sangat besar untuk keluarga dari pelaku yang juga sebagai korban.

Lina menyampaikan bahwa pelaku ini tidak dimusuhi karena sebenarnya mereka adalah korban dari ideologi radikal itu sendiri.

Dia mendukung acara yang diselenggarakan SeRVE Indonesia karena pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas kader PKK agar mempunyai skill khusus melakukan
pencegahan terhadap ajaran kelompok radikal dan melakukan pendampingan terhadap orang yang terpapar paham radikal dan melakukan aksi terorisme.

Direktur SeRVE Indonesia Dete Aliah menambahkan, SeRVE merangkul PKK karena PKK adalah organisasi yang memiliki program dan kader di tingkat dasawisma (keluarga) yang sangat efektif untuk melakukan pencegahan dan pendampingan terhadap warganya yang terpapar.

Baca Juga: Polri Masih Mengumpulkan Bukti Penyelidikan Atas Kasus Gagal Ginjal Akut Kepada Anak-anak

Sementara itu, Kepala Bidang Kewaspadaan Daerah, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat Etti Kusmiati mengatakan, penting bagi PKK berperan sebagai agen damai di daerah masing-masing dan belajar berbagai ilmu dan ketrampilan terkait isu PCVE sehingga ketika menemui kasus kekerasan ekstrem, terorisme dan radikalisme di wilayahnya masing-masing, para kader memahami apa yang harus dilakukan dan bisa menjadi garda terdepan dalam mencegah dan menangani kasus-kasus yang terjadi di masyarakat dan di wilayahnya.

Sekretaris 1 Bidang Politik DFAT Ellen Henshal yang diwakili oleh Nabila Shabban selaku Senior Policy Officer DFAT menyampaikan bahwa ada tiga posisi perempuan dan anak dalam isu terorisme, selain sebagai aktor, korban dan sangat rentan untuk terekspos kelompok radikal.

Menurutnya, banyak faktor yang membuat perempuan dan anak rentan terpapar radikalisme dan terorisme karena adanya struktur patriarki, ekonomi dan mengakses informasi di era digitalisasi.

Baca Juga: Pendaftaran Seleksi ASN PPPK Guru 2022 Segera Dibuka, Catat Syarat dan Dokumen yang Wajib Disiapkan Pelamar

Pelatihan ditujukan untuk memperkuat kader PKK untuk menjadi garda terdepan dalam menciptakan lingkungan yang aman, damai dan sejahtera karena PKK adalah institusi yang memiliki potensi luar biasa yang memiliki program hingga ke dasawisma dan memahami benar lingkungan dan masyarakatnya.

Dengan pelatihan ini, diharapkan para kader PKK dapat merespons dinamika di masyarakat termasuk bila ada paham-paham yang tidak sejalan dengan kearifan lokal dan keharmonisan yang sudah terbangun sejak jaman nenek moyang bangsa ini.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Tags

Terkini

Terpopuler