PRFMNEWS - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil membeli sebuah lukisan karya warga Sumedang dengan judul 'Penantian Kang Emil' seharga Rp10 juta saat meresmikan Gedung Sumedang Creative Center pada Senin, 21 Jun 2022 kemarin.
Lukisan itu memuat gambar Ridwan Kamil, istri, dan putrinya, di pinggir Sungai Aare di Kota Bern, Swis, saat musibah tenggelamnya Emmeril Kahn Mumtadz (Eril) beberapa waktu lalu.
Lukisan berjudul 'Penantian Kang Emil' merupakan karya pelukis bernama Ucok Bastian (63) yang merupakan warga Dusun Kojengkang Desa Licin, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang.
Baca Juga: Stres Dapat Mengubah Rambut Menjadi Abu-abu, Tapi Ketenangan Dapat Membalikkannya
Ucok mengaku bangga karena karyanya dihargai oleh sang gubernur. Menurutnya, dia tak mematok harga namun Ridwan Kamil memilih untuk membeli karyanya itu dengan harga Rp10 juta.
"Lukisannya dibeli Pak RK, Rp10 juta. Saya tidak patok harga, tapi Pak RK yang langsung mau beli segitu," kata Ucok, sambil berkaca-kaca.
Dikutip dari laman resmi Pemkab Sumedangm, Ucok mengaku tidak menyangka lukisan yang dibuatnya dibeli langsung oleh Sang Gubernur.
Lukisan itu dilukis Ucok sebagai rasa empati dirinya kepada keluarga Ridwan Kamil atas tenggelamnya Eril di Sungai Aare.
Ucok melukis lukisan itu usai dirinya melihat foto keluarga Ridwan Kamil pamit kepada Sungai Aare di media sosial.
"Saya lihat fotonya dari internet. Setelah jadi dipajang di sini (SCC), sama sekali tidak menyangka pak gubernur beli lukisan saya," ujarnya.
Selama puluhan tahun menggambar di atas kanvas,rata-rata lukisan karya Ucok terjual seharga Rp500 ribu. Kini, ia pun mengaku terharu setelah lukisan 'Penantian Kang Emil' dibeli seharga Rp10 juta.
Baca Juga: Harus Lebih Hati-hati, 7 Jenis Makanan dan Minuman ini Bisa Sebabkan Penyakit Diabetes
"Saya terharu, karena merasa karya saya dihargai," ucapnya.
Sementara itu, Ridwan Kamil mengatakan, membeli lukisan Ucok untuk disimpan menjadi salah satu koleksinya. Lukisan itu akan dipamerkan selama seminggu kedepan.
"Lukisannya bagus, menjadi kenangan kami (keluarga). Saya simpan dulu seminggu di sini untuk dipamerkan, baru kemudian dibawa untuk disimpan jadi koleksi keluarga," tutur Ridwan Kamil.***