PRFMNEWS - Bandara Anchorage Alaska menyatakan maskapai penerbangan telah mulai membuat pertanyaan tentang kapasitas jika rute di atas Rusia terkena dampak karena krisis Ukraina, sebagai tanda dampak konflik yang semakin besar terhadap industri penerbangan global.
Bandara ini merupakan pusat pengisian bahan bakar yang populer untuk penerbangan jarak jauh selama Perang Dingin, ketika maskapai Barat tidak dapat mengakses wilayah udara Rusia pada rute dari Eropa ke Asia.
Selain itu, Japan Airlines (9201.T) membatalkan penerbangan pada Kamis malam ke Moskow, dengan alasan potensi risiko keselamatan.
Sementara Inggris menutup wilayah udaranya untuk maskapai Rusia, termasuk Aeroflot (AFLT.MM), karena dampak konflik terhadap industri meluas di luar Ukraina hingga Rusia.
Baca Juga: Walaupun Diet Ternyata Tetap Boleh Makan Nasi Jika Pengolahannya Begini, Kata dr. Ema
Kendati demikian, pasukan Ukraina pada hari Kamis waktu setempat memerangi penjajah Rusia di tiga sisi setelah Moskow melepaskan serangan terbesar di negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Akibatnya, wilayah udara di Ukraina, Moldova, sebagian Belarusia dan di Rusia selatan dekat perbatasan Ukraina ditutup, sehingga memberikan maskapai penerbangan pilihan rute yang lebih sempit.
Emirates mengatakan telah membuat sedikit perubahan rute ke Stockholm, Moskow, St. Petersburg dan beberapa penerbangan AS yang terkena penutupan wilayah udara, yang menyebabkan waktu penerbangan sedikit lebih lama.
Selain itu, OPSGROUP sebuah koperasi industri penerbangan yang berbagi informasi tentang risiko penerbangan, mengatakan setiap pesawat yang bepergian melalui wilayah udara Rusia harus memiliki rencana darurat untuk wilayah udara tertutup karena risiko atau sanksi.
Baca Juga: OJK Minta Bank Tidak Fasilitasi Kegiatan Ilegal Binary Option Hingga Broker Bodong
“Rusia tidak mungkin memulai sanksi dan larangan wilayah udara mereka sendiri karena mereka tidak ingin melihat Aeroflot menerima larangan timbal balik,” kata OPSGROUP. sperti dikutip prfmnews.id dari laman Reuters.
"Namun, mereka mungkin bereaksi dalam menanggapi sanksi dari negara lain," terang OPSGROUP
Otoritas penerbangan Rusia mengatakan pihaknya berhak untuk menanggapi larangan penerbangan Inggris dengan tindakan serupa.***