Perbedaan Detail Pernyataan Resmi FIFA Coret Peru-Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia, Apa Saja

4 April 2023, 16:20 WIB
Perbedaan Detail Pernyataan Resmi FIFA Coret Peru-Indonesia dari Tuan Rumah Piala Dunia /FIFA/

PRFMNEWS – Ada sejumlah perbedaan dari isi pernyataan resmi FIFA saat membatalkan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 dengan Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17.

Setidaknya ada tiga perbedaan detail isi pernyataan resmi FIFA kepada Indonesia dan Peru soal pembatalan jadi tuan rumah Piala Dunia tahun 2023.

Kabar FIFA mencoret Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 diumumkan melalui pernyataan tertulis di situs resmi mereka pada Senin, 3 April 2023 malam.

Baca Juga: Isi Pernyataan Lengkap FIFA Saat Resmi Batalkan Peru Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023

Sedangkan 5 hari sebelumnya, FIFA mengumumkan Indonesia batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 pada Rabu, 29 Maret 2023 malam yang juga disampaikan melalui keterangan tertulis di situs resmi mereka.

Lalu apa saja perbedaan mencolok antara isi pernyataan tertulis FIFA saat membatalkan status Indonesia dan Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia 2023?

Pertama, FIFA menyebutkan secara terang-terangan alasan mencoret Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17. Hal tersebut tidak ditemukan dalam pernyataan resmi FIFA mencoret Indonesia jadi tuan rumah Piala Dunia U-20.

Baca Juga: Peru Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-17, FIFA Tak Singgung Sanksi

“Langkah itu diambil karena ketidakmampuan negara tuan rumah dalam memenuhi komitmen menyelesaikan infrastruktur yang dibutuhkan untuk menggelar turnamen,” tulis FIFA saat mengumumkan Peru batal jadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.

Situasi itu berbeda dengan Indonesia saat dicabut sebagai tuan rumah. FIFA tak menjelaskan secara gamblang mengenai alasan Piala Dunia U-20 batal diselenggarakan di tanah air.

“FIFA telah memutuskan, karena keadaan saat ini, untuk menghapus Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023,” tulis pernyataan FIFA.

Baca Juga: Ini Daftar Negara yang Pernah Kena Sanksi FIFA dalam 1 Dekade Terakhir

FIFA tak menjelaskan lebih jauh apa yang dimaksud "keadaan saat ini”. Namun, situasi itu disinyalir ada hubungannya dengan polemik keikutsertaan Timnas Israel di Piala Dunia U-20 2023 Indonesia.

Kedua, terkait pemberian sanksi karena dinilai gagal tak mampu jadi penyelenggara Piala Dunia 2023.

Dalam pernyataan resmi FIFA, tertulis Indonesia berpotensi menerima sanksi sedangkan Peru tidak.

Baca Juga: Lapor Presiden Jokowi, Erick Thohir Dapat 2 Instruksi Khusus Soal FIFA

Selepas dibatalkan sebagai tuan rumah, PSSI mendapat ancaman sanksi dari FIFA usai batal menyukseskan Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

“Potensi sanksi terhadap PSSI juga dapat diputuskan pada tahap selanjutnya,” demikian bunyi pernyataan FIFA.

Sementara, FIFA tak menyinggung soal sanksi kepada Peru seusai membatalkan negara tersebut jadi tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.

Justru, FIFA mengaku menyesal harus mengambil keputusan pembatalan Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17 2023.

“FIFA dengan menyesal telah mencabut hak tuan rumah Peru untuk Piala Dunia FIFA U-17 2023 setelah diskusi ekstensif antara FIFA dan Federasi Sepak Bola Peru (FPF),” ungkap FIFA dalam keterangan tertulisnya.

Perbedaan mencolok ketiga, FIFA juga memberikan ucapan terima kasih kepada Peru atas upaya yang telah dilakukan untuk menjadi penyelenggara Piala Dunia U17 2023.

Peru pun mendapatkan kesempatan dari FIFA untuk menggelar turnamen di masa mendatang.

“FIFA ingin mengucapkan terima kasih kepada FPF atas upaya mereka, dan tetap terbuka untuk menyelenggarakan kompetisi di Peru pada masa mendatang,” jelas FIFA.

Sedangkan, jaminan bisa menggulirkan turnamen lain ke depan usai statusnya sebagai tuan rumah Piala Dunia U20 2023 resmi dicabut, tidak disebutkan bagi Indonesia.

Kendati begitu, FIFA menegaskan bahwa akan tetap berkomitmen kuat untuk membantu transformasi sepakbola Indonesia pascatragedi Kanjuruhan.

“FIFA ingin menggarisbawahi bahwa terlepas dari keputusan itu, FIFA tetap berkomitmen secara aktif membantu PSSI, bekerja sama erat dan dengan dukungan pemerintah Presiden Joko Widodo, dalam proses transformasi sepak bola Indonesia pascatragedi yang terjadi pada Oktober 2022,” tegas FIFA.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler