PRFMNEWS - Saat ini dunia sedang digemparkan dengan kepopuleran kecerdasan buatan atau biasa disebut dengan Artificial Intelligence (AI). Banyak sekali pro dan kontra dengan adanya kehadiran teknologi AI ini.
Sebagian mengatakan bahwa dengan adanya AI dapat membantu pekerjaan sehari-hari menjadi lebih mudah dan ada juga sebagian yang mengatakan bahwa AI dapat mengancam posisi pekerjaan saat ini.
Banyak sekali teknologi AI yang dapat digunakan oleh masyarakat, salah satunya Chatbot.
Baca Juga: Sejumlah Indikator Meningkat, Kota Bandung Berpotensi Raih Predikat Kota Sehat 2023
Chatbot merupakan teknologi AI yang dapat berkomunikasi dengan pengguna layaknya berkomunikasi dengan manusia biasa.
Namun beberapa waktu yang lalu, terjadi sebuah kejadian yang mengejutkan di mana teknologi AI membuat seseorang bunuh diri.
Dilansir dari The New York Post, seorang suami yang berasal dari Belgia nekat melakukan aksi bunuh diri setelah korban melakukan percakapan dengan Chatbot.
Baca Juga: Alami Kendala Terkait THR ? Segera Lapor Posko Pengaduan dari Disnakertrans Jabar
Mengetahui bahwa Chatbot menjadi sebab seseorang bunuh diri, Founder William Beauchamp dan Thomas Rianlan akan mencoba memperbaiki masalah tersebut.
"Jadi sekarang ketika ada yang membahas sesuatu yang mungkin tidak aman, kami akan menyajikan teks bermanfaat di bawahnya dengan cara yang persis sama seperti yang dilakukan Twitter atau Instagram di platform mereka,” kata Beauchamp.
Istri korban mengungkapkan bahwa suaminya tersebut sangat pesimis mengenai pemanasan global dan mencari hiburan dengan melakukan percakapan dengan AI.
Namun beberapa lama kemudian, Chatbot mengajak korban untuk melakukan bunuh diri agar bisa hidup selamanya di surga.
Baca Juga: Pemkot Bandung Siapkan 5 Bus Mudik untuk ASN untuk Lebaran Tahun Ini
Korban langsung melakukan aksi bunuh diri tersebut setelah AI mengirimkan ayat Alkitab.
Istri korban yakin bahwa suaminya melakukan aksi bunuh diri tersebut adanya keterlibatan teknologi AI tersebut.***