Sadis! Transgender Tembak Mati 3 Siswa SD dan 3 Guru di Nashville AS

28 Maret 2023, 10:40 WIB
ilustrasi penembakan. /PRFM News

PRFMNEWS - Penembakan sadis kembali terjadi di Amerika Serikat, kali ini penembakan maut terjadi di Nashville, Tennessee pada 27 Maret 2023 silam.

Seorang wanita berusia 28 tahun bersenjatakan beberapa senjata pada Senin menembak membabi buta di sebuah sekolah Kristen swasta The Convent School yang berada di ibu kota Tennesse.

Dilaporkan enam orang tewas, termasuk tiga anak berusia sekolah dasar dan tiga dewasa. Belum ada pernyataan resmi tentang kemungkinan motif kekerasan senjata, yang terjadi.

Baca Juga: Yana Mulyana: Perusahaan di Kota Bandung Wajib Bayarkan THR Karyawan

Polisi mengatakan laporan diterima sekitar pukul 10.13. Petugas mengaku, saat tiba, mendengar suara tembakan di lantai dua gedung.

"Wanita (pelaku) membawa setidaknya dua senapan semi otomatis dan pistol," kata polisi, dikutip PRFMNEWS dari Reuters, Selasa, 28 Maret 2023.

"Dua petugas dari tim beranggotakan lima orang menembak penyerang di area lobi, dan dia dinyatakan meninggal pada pukul 10:27," lapor polisi lagi.

Baca Juga: Kehabisan Tiket Kereta Api untuk Mudik Lebaran? Cobain Tips dari KAI Berikut Ini, Siapa Tau Beruntung

Dalam keterangan lanjutan, polisi mengatakan tersangka merupakan wanita 28 tahun, yang berasal dari Nashville, ia pernah menjadi siswa sekolah itu.

Kepala Polisi John Drake mengidentifikasi tersangka sebagai seorang wanita bernama Audrey Elizabeth Hale, 28, penduduk daerah Nashville dan menyebut penyerang dengan kata ganti wanita. Tetapi sebagai tanggapan atas pertanyaan wartawan,ia berkata, "Dia memang mengidentifikasi diri sebagai transgender."

Dua petugas dari tim beranggotakan lima orang berhasil menembak penyerang di area lobi, dan dia dinyatakan meninggal pada pukul 10:27 waktu setempat.

Baca Juga: Ridwan Kamil: Harga Beberapa Bahan Pangan di 3 Daerah Jabar Naik Tidak Wajar

Penembakan massal yang mematikan telah menjadi hal biasa di AS dalam beberapa tahun terakhir, tetapi penyerang wanita sangat tidak biasa. Hanya empat dari 191 penembakan massal yang tercatat sejak 1966 oleh The Violence Project, sebuah pusat penelitian nirlaba, dilakukan oleh penyerang wanita.

Presiden AS Joe Biden bereaksi soal ini. Ia mendesak Kongres untuk meloloskan lebih banyak undang-undang reformasi senjata.

"Sakit," katanya, membahas masalah ini dalam sebuah acara di Gedung Putih.

"Kita harus berbuat lebih banyak untuk melindungi sekolah kita agar tidak diubah menjadi penjara ... Saya meminta Kongres lagi untuk mengesahkan larangan senjata serbu saya," tegasnya.

Sementara itu, dalam laporan lainnya, disebutkan bahwa tiga anak yang tewas sempat dibawa ke rumah sakit setempat. Tiga orang dewasa yang meninggal yang diketahui sebagai staf sekolah.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler