Ini Cara Bedakan Panganan yang Kandung Formalin, Boraks, dan Pewarna Tekstil dengan Kasatmata

- 8 Mei 2020, 08:24 WIB
LAWAN depresi dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi.*
LAWAN depresi dengan mengonsumsi makanan yang kaya akan nutrisi.* /PEXELS/

BANDUNG, (PRFM) – Mendekati Idulfitri 1441 H/2020, warga disibukan dengan mencari bingkisan maupun bahan panganan untuk diberikan pada sanak familinya. Namun, warga pun diminta untuk mewaspadai kandungan di dalam panganannya tersebut.

Adapun bahan berbahaya yang harus dihindari adalah, formalin, boraks, dan pewarna tekstil (Rhodamin B). Beruntungnya, kita bisa mengecek bahan berbahaya itu secara kasatmata.

Bagi anda yang masih belum tahu bedanya, berikut PRFM rangkum untuk anda sesuai dengan penuturan Kepala Balai Besar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung, Herdaningsih, saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Kamis (7/5/2020).

Baca Juga: BBPOM Bandung Gencarkan Pengawasan Parcel Jelang Idulfitri 2020

  1. Formalin

Menurutnya formalin biasanya terkandung pada mie atau tahu yang dijajakan oleh oknum pedagang. Formalin tersebut dipakai membuat makanannya awet.

Padahal, bahan yang termasuk dalam Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) itu sangat berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia. Sehingga untuk membedakannya adalah dengan cara melihat secara kasat mata.

Jika mie atau tahu berbau seperti bahan kimia dan tidak busuk maka itu patut diwaspadai mengandung formalin. Selain itu, untuk mie, jika mie tersebut saling terurai dan tidak lengket maka itu juga terindikasi mengandung formalin.

“Mie basah yang warnanya kuning itu, itu juga sering dikasih formalin. Ciri-cirinya, baunya agak lain bau obat gitu. Kemudian mienya itu tidak saling lengket tapi saling terurai. Kemudian kuat beberapa hari dan tidak busuk-busuk,” paparnya.

Baca Juga: Dinamis, Ini Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kota Bandung

  1. Boraks

Sementara itu, boraks, bahan kimia umumnya digunakan untuk mematri logam, pembuatan gelas, pestisida, serta campuran pembersih juga patut diwaspadai pada makanan yang bertekstur kenyal, seperti bakso, lontong, atau ketupat.

Jika panganan tersebut bertekstur sangat kenyal dan tidak basi maka, BBPOM mengimbau warga untuk mewaspadai kandungan makanannya.

“Boraks itu sih biasanya ada di makanan yang dikenyalkan, seperti bakso. Kalau bakso-nya kenyal banget itu kemungkinan mengandung boraks. Seperti ketupat atau lontong, kalau dia keras dan tidak basi-basi itu terindikasi boraks,” ungkapnya.

Baca Juga: Ridwan Kamil Minta Bupati dan Wali Kota Rajin Turun ke Lapangan Selama PSBB

  1. Rhodamin B

Selain itu, rhodamin B yang sedianya diperuntukan sebagai zat pewarna untuk tekstil dan kertas pun wajib diwaspadai. BBPOM menyebut, jika ada makanan yang berwarna mencolok dan tidak kusam maka itu terindikasi rhodamin B.

“Kemudian kalau pewarna, ini Rhodamin B, kalau terasi ada yang warnanya merah muda kemungiknan itu Rhodamin B. Kemudian kerupuk yang warnanya pinky atau kuning yang mengkilat,” jelasnya.

Baca Juga: Dinilai Lebih Seru, Dhika Bayangkara Latihan Mandiri Gunakan Aplikasi

  1. Beli makanan di pasar tradisional

Menurut Herdaningsih, warga pun harus senantiasa menjaga kebersihan barang beliannya dan alat-alatnya. Terlebih saat ini masih dalam pandemi Covid-19.

Ia menyebut, pembeli harus memilih bahan makanan yang segar dan mencucinya sebelum dimasak.

“Kalau misalnya kita belanjanya di pasar tradisional, kita pilih bahan yang segar. Kemudian sebelum masak itu dicuci, peralatannya bersih. Pada saat berbelanja harus memperhatikan tata cara selama pandemi Covid-19 ini,” tuturnya.

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x