BBPOM Masih Temukan Adanya Takjil yang Mengandung Formalin di Bandung

- 8 Mei 2020, 07:41 WIB
PETUGAS Loka Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Tasikmalaya tengah memeriksa sampel takjil yang banyak dijajakan di seputaran Taman Rafflesia dan Alun-Alun Ciamis menjelang buka puasa. Dari 26 sampel yang diperiksa, ditemukan sekoteng yang mengandung bahan kimia pewarna tekstil jenis rhodamin.*/NURHANDOKO WIYOSO/PR
PETUGAS Loka Pengawasan Obat dan Makanan (POM) Tasikmalaya tengah memeriksa sampel takjil yang banyak dijajakan di seputaran Taman Rafflesia dan Alun-Alun Ciamis menjelang buka puasa. Dari 26 sampel yang diperiksa, ditemukan sekoteng yang mengandung bahan kimia pewarna tekstil jenis rhodamin.*/NURHANDOKO WIYOSO/PR /Nurhandoko Wiyoso/

BANDUNG, (PRFM) – Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Bandung, Hardaningsih mengatakan, di bulan Ramadhan ini dirinya mendapati adanya beberapa sampel makanan berbuka atau takjul yang terbukti mengadung formalin.

Menurutnya, dari 20 sampel yang diambil dari penjajak takjil di kawasan Gegerkalong dan Sarijadi terdapat satu takjil yang berformalin. Sama halnya seperti di kawasan Pusdai, satu dari 20 sampel takjil yang diambil, terdapat bahan berbahaya sebagai campurannya.

Ia menambahkan, panganan yang mengandung formalin yakni terdapat pada mie kuning yang dijual. Kendati demikian, ia menilai hasil yang diterimanya sudah cukup bagus.

Baca Juga: Mendikbud: Covid-19 Buat Insan Pendidikan Keluar dari Zona Nyaman

“Hasilnya cukup bagus, di daerah Sarijadi dan Gegerkalong itu dari 20 sampel yang tidak memenuhi syarat itu hanya satu sampel mengandung formalin. Pusdai juga begitu hanya satu yang mengandung formalin, itu dari mie yang ada di bakso,” ujarnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Kamis (7/5/2020).

Selain itu, pihaknya pun memberikan edukasi pada pedagang meracik makanannya dengan tangannya. Padahal, di tengah pandemi Covid-19 ini dituntut untuk menjaga kebersihan.

Baca Juga: Dinamis, Ini Jumlah Penerima Bantuan Sosial di Kota Bandung

Oleh karena itu, lanjutnya, BBPOM mengimbau dan memberikan sarung tangan bagi si penjual tersebut. Di samping itu, ia pun mengapresiasi pedagan di Kota Cimahi yang menurut hasil sampel tidak ditemukan bahan berbahaya apapun.

Ia pun menegaskan, pihaknya akan terus melakukan pengawasan di supermarket, retail, dan distributor.

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x