INFO ORANG HILANG: Lusiana Hilang Sejak Kamis 24 September 2020 Lalu

1 Oktober 2020, 17:42 WIB
Lusiana (29) warga Jalan H. Alpi, Kelurahan Cibuntu, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung yang dikabarkan hilang sejak Kamis 24 September 2020 lalu. //Dok. Keluarga

PRFMNEWS – Salah seorang warga jalan H. Alpi, Kelurahan Cibuntu, Kecamatan Bandung Kulon, Kota Bandung dikabarkan hilang sejak 24 September 2020 lalu.

Lusiana (29) diakui adik iparnya, Idrus memang bukan pribadi yang senang berdiam diri. Lusi, sapaan akrabnya, kerap kali berkeliling di lingkungannya dan selalu kembali pada malam harinya.

Namun saat Kamis (24/9/2020) Lusi tak kunjung kembali ke rumahnya. Dikatakan Idrus, Lusi sedang berada dalam kondisi depresi akibat ditinggal suaminya.

Baca Juga: Cegah Kenaikan Angka Pengangguran, Pemerintah Inggris Hindari Penerapan Lockdown

“Memang dia depresi, suka jalan-jalan dan gak diam di rumah. Tiap jam terus jalan di lingkungan. Tapi pas Kamis, tidak ada di H. Alpi,” ungkapnya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel, Kamis (1/10/2020).

Idrus menyatakan, Lusi bisa diajak berbicara secara normal jika diberi rokok oleh siapapun. Namun, sebaliknya, jika meminta keterangan dengan tidak merokok, Lusi tidak bisa diajak ngobrol seperti biasa.

“Normal (kalau diajak ngobrol-red), tapi ya depresi saja dia ditinggal sama suaminya. Soalnya kalau dia dikasih rokok, diajak ngobrol nyambung. Kalau tidak dikasih rokok, gak nyambung,” ujarnya.

Baca Juga: Netflix Rilis Film Serial tentang Social Distancing

Terakhir diketahui Lusi berada di sekitaran Cibaduyut dan Dayeuhkolot, Bandung.

“Ada tetangga yang melihat di daerah Cibaduyut. Pas saya ke sana, malam minggu ke Cibaduyut, kata warga sekitar juga ada di daerah situ,” ungkapnya.

Diketahui, Lusi merupakan seorang wanita dengan tinggi badan sekira 170 cm dengan berat 70 kg. Memiliki perawakan agak gemuk, kulit putih, dan rambut sepundak.

“Rambut pendek sepundak, kulit putih, badan agak gemuk, tinggi sekitar 170 cm, beratnya sekira 70 kg. Pakaian terakhirnya celana biru, pakaian warna hitam. Tapi sudah diganti kata warga Dayeuhkolot,” jelasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Terkini

Terpopuler