CEK FAKTA: Ancaman Gempa Besar dan Tsunami Terjadi di Cilacap Jawa Tengah, Begini Penjelasan BMKG

31 Juli 2022, 12:10 WIB
Ilustrasi tsunami. /Pixabay/Schaferle

PRFMNEWS – Fakta tentang potensi gempa bumi besar dan tsunami terjadi di Cilacap, Jawa Tengah diungkap Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Terkait ancaman gempa dan tsunami di Cilacap ini, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati membenarkan bahwa di sepanjang selatan Pulau Jawa berpotensi terjadi bencana alam tersebut.

Lantas, kapan ancaman gempa dan tsunami terjadi di Cilacap, serta apa yang menjadi penyebabnya?

Baca Juga: Ada Prediksi Gempa dan Tsunami di Zona Megathrust, Pemda Diminta Tingkatkan Kewaspadaan dan Mitigasi

Penyebab gempa besar memicu tsunami berpotensi terjadi di Cilacap yang masuk dalam daftar wilayah di sepanjang Pulau Jawa ini, kata Dwikorita, lantaran wilayah tersebut berhadapan langsung dengan dua lempeng bumi.

"Cilacap yang berada di garis Pantai Selatan Jawa menghadap langsung zona tumbukan lempeng, antara lempeng Samudera Hindia dengan lempeng Eurasia,” ungkap Dwikorita, dikutip prfmnews.id dari keterangan tertulisnya.

“Dari hasil pemodelan tsunami dengan skenario terburuk, dikhawatirkan berpotensi terjadi tsunami dengan ketinggian lebih dari 10 meter di pantai Cilacap, sebagai akibat dari gempa bumi dengan kekuatan M = 8,7 pada zona megathrust dalam tumbukan lempeng tersebut," sambungnya.

Baca Juga: BMKG Minta Masyarakat Akhiri Kepanikan Terkait Potensi Gempa Megathrust di Selatan Jawa

Oleh karena itu, Dwikorita meminta pemerintah daerah dan masyarakat untuk terus meningkatkan kesiapsiagaan guna mengantisipasi skenario terburuk saat terjadi gempa berpotensi tsunami ini.

Ia menyebut, prakiraan skenario terburuk itu bukanlah ramalan, namun merupakan hasil kajian ahli dan pakar kegempaan.

“Namun perihal kapan waktunya terjadi, hal tersebut belum dapat diketahui, mengingat hingga saat ini belum ada satupun teknologi yang mampu memprediksi kapan terjadinya gempa,” tuturnya.

Perhitungan skenario terburuk tersebut, lanjut Dwikorita menjadi pijakan untuk mempersiapkan langkah-langkah mitigasi.

Baca Juga: BMKG: Sukabumi Berada di Zona Megathrust, Ada Ancaman Gempa Magnitudo 8,7 dan Tsunami 3 Meter

Sehingga, andaikata terjadi gempa diikuti tsunami, diharapkan pemerintah dan masyarakat sudah siap dan tahu apa-apa saja yang harus dilakukan.

Termasuk kapan dan kemana harus berlari menyelamatkan diri secara mandiri atau kelompok.

"Masyarakat harus paham apa yang mesti dilakukan dan disiapkan, termasuk sarana prasarananya, keterampilan untuk menyelamatkan diri, jalur evakuasi, tempat aman yang semua harus sudah dipersiapkan secara matang,” jelasnya.

Ia menegaskan, persiapan dan pemahaman tentang upaya mitigasi itu penting dilakukan mengingat wilayah pantai di Kabupaten Cilacap merupakan kawasan padat penduduk, termasuk kantor pemerintahan, pusat perekonomian, dan lain sebagainya.

"Keterlibatan pihak swasta di kawasan industri di Kab. Cilacap juga sangat dinantikan dalam menguatkan Sistem Peringatan Dini Daerah yang telah dibangun dengan swadaya masyarakat dengan jumlah yang masih terbatas,” terangnya.

“Mengingat kawasan industri dan perekonomian di Pantai Cilacap juga masuk dalam zona rawan gempa dan tsunami, tentunya pihak swasta/industri harus bersiap pula dengan menguatkan Sistem Peringatan Dini di kawasan industri tersebut," tambahnya.

Dwikorita menuturkan, tanpa sistem mitigasi dan peringatan dini yang andal, dampak ikutan dari gempa dan tsunami di kawasan industri berpotensi memperparah intensitas kerusakan yang diakibatkan.***

Editor: Rizky Perdana

Tags

Terkini

Terpopuler