Prediksi Hujan Lebat di Wilayah Jabar hingga 23 Juli 2022 Meski Sudah Kemarau, BMKG Ungkap Penyebabnya

- 17 Juli 2022, 19:50 WIB
Ilustrasi hujan di Jabar.
Ilustrasi hujan di Jabar. /PRFM

PRFMNEWS - Curah hujan intensitas ringan hingga lebat diprediksi masih akan mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia selama sepekan ke depan mulai 16-23 Juli 2022.

Hujan ringan hingga lebat pada 16-23 Juli 2022 berpotensi terjadi salah satunya di wilayah Jawa Barat (Jabar) meski sudah memasuki musim kemarau.

Penyebab curah hujan masih tinggi meski telah musim kemarau di sebagian wilayah Indonesia termasuk Jabar selama sepekan ke depan pada pertengahan Juli 2022 ini diungkap Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

BMKG menjelaskan penyebab hujan tetap terjadi saat sudah musim kemarau, pertama karena masih aktifnya beberapa fenomena dinamika atmosfer skala global-regional yang cukup signifikan.

Baca Juga: 5 Bahan Herbal Ini Ampuh Melancarkan Menstruasi yang Tidak Teratur, No 2 dan 3 Banyak Manfaatnya

Diantaranya kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto yaitu fenomena La Nina yang pada bulan Juli 2022 ini diidentifikasi masih cukup aktif dengan kategori lemah.

"Kondisi tersebut masih turut berpengaruh terhadap penyediaan uap air secara umum di atmosfer Indonesia," ungkap Guswanto dalam keterangan tertulisnya pada Sabtu, 16 Juli 2022.

Selain La Nina, lanjut Guswanto, fenomena Dipole Mode di wilayah Samudra Hindia saat ini juga menunjukkan indeks yang cukup berpengaruh dalam memicu peningkatan curah hujan terutama di wilayah Indonesia bagian barat.

Sementara itu, menurutnya, dalam skala regional, terdapat beberapa fenomena gelombang atmosfer yang aktif meningkatkan aktivitas konvektif dan pembentukan awan hujan, yaitu: MJO (Madden Jullian Oscillation), gelombang Kelvin, dan gelombang Rossby yang terjadi pada periode yang sama.

"Adanya pola belokan angin dan daerah pertemuan serta perlambatan kecepatan angin (konvergensi) di sekitar Sumatera bagian selatan dan di Jawa bagian barat juga mampu meningkatkan potensi pembentukan awan hujan di wilayah tersebut,” ujarnya.

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: BMKG


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah