Sanitasi di Cimenyan Dinilai Buruk, Begini Jawaban Kepala Disperkimtan Kabupaten Bandung

- 7 November 2020, 20:31 WIB
ILUSTRASI-SEORANG warga mencuci pakaian di sarana Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) di Kampung Cisanggarung, Desa Cikadut, Cimenyan, Kabupaten Bandung, Selasa 5 November 2019.  MCK tersebut merupakan bantuan pembangunan sekaligus sarana saluran air secara kolektif pada level RT atau lingkungan lebih kecil dari RT.*/ARIF HIDAYAH/PR
ILUSTRASI-SEORANG warga mencuci pakaian di sarana Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) di Kampung Cisanggarung, Desa Cikadut, Cimenyan, Kabupaten Bandung, Selasa 5 November 2019. MCK tersebut merupakan bantuan pembangunan sekaligus sarana saluran air secara kolektif pada level RT atau lingkungan lebih kecil dari RT.*/ARIF HIDAYAH/PR /ARIF HIDAYAH

 

PRFMNEWS - Yayasan Odesa Indonesia menilai sanitasi di Kecamatan Cimenyan, Kabupaten Bandung, buruk.

Pasalnya masih banyak toilet umum (MCK) di sana yang kumuh alias tidak layak.

Padahal sanitasi, dalam hal ini air adalah kebutuhan pokok setelah udara.

Apabila tersedia air bersih, sanitasi baik, maka akan berpengaruh terhadap perbaikan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). 

Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimtan) Kabupaten Bandung, Erwin Rinaldi mengatakan, sanitasi di kecamatan Cimenyan sudah di atas 90 persen.

"Cimenyan, sesuai dengan data Monev sudah di atas 90 persen, bisa cek di Monev STBM Kemenkes," kata Erwin saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Sabtu 7 November 2020.

Baca Juga: Butuh Logo Hari Pahlawan 2020? Silakan Download di Sini

Baca Juga: 10 Rekomendasi Lagu Indonesia yang Cocok Jadi Sebagai Pengantar Tidur

Dia mengatakan, kondisi geografis Kabupaten Bandung beragam. Banyak area yang mempunyai kontur tinggi, seperti pedesaan.

Oleh karena itu, dia mengakui program sanitasi di pedesaan masih sulit dibandingkan dengan perkotaan.

"Kalau kota kan daerahnya padat jadi konsen penanganan sanitasinya disitu, kalau pedesaan rumah-rumahnya juga tersebar," katanya.

Program perbaikan lingkungan permukiman ini, lanjut dia, tidak bisa sekadar mengandalkan program pemerintah.

Oleh karena itu, pihaknya sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan LSM, seperti Yayasan Odesa Indonesia yang mengawasi program sanitasi.

"Semua pihak punya kewajiban untuk berpartispasi dalam pengentasan akses sanitasi ini," katanya.

Baca Juga: Sanitasi di Cimenyan Kabupaten Bandung Masih Buruk, Odesa: Seperti 40 Tahun Lalu

Baca Juga: Jadwal Lengkap MotoGP 2021, Sirkuit Mandalika Indonesia Jadi Cadangan

Lebih lanjut dia menuturkan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung menaruh perhatian khusus terhadap program sanitasi.

Jika dilihat dari data Monev STBM Kemenkes, akses layak di Kabupaten Bandunga sudah diangka 82,4%, dimana angka tersebut berada di atas rata-rata Jawa Barat, bahkan nasional.***

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x