PRFMNEWS - Penerapan pembalajaran dalam jaringan (Padaringan) melalui TV Satelit 132 yang pekan lalu diresmikan Pemerintah Kota Bandung mengalami sejumlah kendala di lapangan.
Koko (47) orang tua siswa asal Jalan Keadilan I RT 09, RW 10 Kelurahan Derwati, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung mengaku kaget ketika ada peralihan metode belajar untuk anaknya di rumah.
Koko bersama istrinya pun harus ikut menyaksikan pemaparan guru melalui TV Satelit Bandung 132 karena anaknya tidak langsung paham setelah menyaksikan penjelasan guru di TV Satelit Bandung 132.
"Tidak tahu bakal ada ini, meskipun akhirnya ada pemberitahuan lewat Kelurahan. Terus karena ini baru belum semua anak ikut juga," ujar Koko, saat ditemui di Posyandu RW 9 Kelurahan Derwati, Kamis 22 Oktober 2020.
Baca Juga: Setelah pakai NIK dan Nomor KK, Kominfo Berencana Verifikasi Biometrik untuk Registrasi SIM Card
Pun demikian dengan Widiyanti (32) warga Kiara Condong, RT 3 RW 17, Kelurahan Babakansari, Kecamatan Kiara Condong, Kota Bandung.
Menurut Widiyanti, TV Satelit Bandung 132 tidak efektif karena kerap lama memuat (loading) saat penayangan materi PJJ.
"Menurut aku sama saja, tidak lebih efektif juga sih, medianya visual cuma katanya kurikulumnya berbeda, tapi ketika di putar loadingnya lama," kata Widiyanti.
Baca Juga: Wander Luiz Tanggapi Santai Ketidakpastian Lanjutan Liga 1