Dinkes Kota Bandung Belum Dapat Laporan Hasil Rapid dan Swab Test Pendemo

- 19 Oktober 2020, 15:07 WIB
RIBUAN mahasiswa bersama sejumlah  elemen masyarakat melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (7/10/2020). Dalam aksinya mereka menyuarakan penolakan pengesahan UU Cipta Kerja oleh DPR RI.
RIBUAN mahasiswa bersama sejumlah elemen masyarakat melakukan aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Jabar, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu (7/10/2020). Dalam aksinya mereka menyuarakan penolakan pengesahan UU Cipta Kerja oleh DPR RI. /

PRFMNEWS - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung hingga kini mengaku belum mendapat laporan lengkap hasil swab test cepat Covid-19 terhadap para pendemo.

Kepala Dinkes Kota Bandung Rita Verita menuturkan, pihaknya baru mendapatkan informasi bahwa hasil tes yang dilakukan pihak Kepolisian pada hari pertama demontrasi, tidak ada satu pun pendemo yang positif Covid-19.

“Kita menunggu laporan pendemo, beberapa hari di rapid demonya dan belum menerima laporan. Sampai terakhir (demonstrasi) tidak ada yang positif, tapi kami tidak tahu di hari kedua, laporan ke kami belum ada,” jelas Rita di Balai Kota Bandung, Senin 19 Oktober 2020.

Baca Juga: Renovasi Stadion si Jalak Harupat Sudah 80 Persen, Nantinya akan Dilengkapi Ruangan VAR

Sementara itu mengenai swab tes yang di lakukan terhadap 7 ribu lebih tenaga kesehatan, Rita mengatakan hingga kini masih berlangsung. Rencananya, swab test bagi tenaga kesehatan ini akan di gelar hingga bulan November mendatang.

“Kita kumpulkan, mereka (tenaga kesehatan) masih berjalan dan belum selesai. Prinsipnya, Nakes yang diperiksa tidak boleh kemana-mana minimal 3 hari sebelum keluar hasil tes. Sehingga mereka membagi jadwal, seluruh SDM di fasilitas layanan kesehatan. Laporan pun belum disampaikan dan tes ini berakhir di bulan November,” terang Rita.

Baca Juga: Soal Sanksi Bagi Pesepeda yang Melanggar Lalu Lintas, Kemenhub Serahkan ke Pemerintah Daerah

Mengenai program swab test sendiri, Rita mengatakan program itu diutamakan berlangsung satu kali bagi mereka yang mungkin melakukan perjalanan ke daerah rawan Covid-19.

“Kalau menimbulkan gejala. Hasil trasingnya dilakukan bagi yang bergejala. Hasil trasing kepada yang tidak bergejala berlanjut karantina. Sekarang tidak ada swab kedua, sesudah karantina. Menurut pedoman tidak usah di swab, virus mati dan tidak menularkan,” pungkasnya.***

Editor: Indra Kurniawan


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x