Pernah Jadi Ibu Kota Bandung, Begini Asal-usul Nama Dayeuhkolot, Daerah Langganan Banjir

- 7 Juni 2024, 15:40 WIB
Banjir di Dayeuhkolot Kota Bandung Jumat 12 Januari 2024.
Banjir di Dayeuhkolot Kota Bandung Jumat 12 Januari 2024. /Polsek Dayeuhkolot/

BANDUNG, PRFMNEWS - Dayeuhkolot adalah kecamatan di Kabupaten Bandung yang terdiri dari 6 desa yaitu Cangkuang Wetan, Cangkuang Kulon, Pasawahan, Citeureup, Dayeuhkolot, dan Sukapura.

Dayeuhkolot berbatasan dengan Kota Bandung di sebelah utara yaitu Kecamatan Bandung Kidul dan Bojongloa Kidul, berbatasan dengan Bojongsoang di sebelah timur, Kecamatan Baleendah di selatan, serta Margahayu di sebelah barat.

Dikutip prfmnews.id dari ppid.bandungkab.go.id pada Jumat 7 Juni 2024, Dayeuhkolot dahulunya bernama Karapyak. Karapyak sendiri memiliki arti yaitu rakit penyeberangan yang dibuat dari batang-batang bambu.

Baca Juga: Lama Tak Dipakai, Stadion Megah Rp545 Miliar Ini Bakal Jadi Kandang Persib 30 Tahun

Sampai tahun 1810, Karapyak adalah tempat kedudukan para Bupati Bandung. Bupati Bandung saat itu adalah R.A. Wiranatakusumah II yang menjabat dari tahun 1794 sampai 1829.

Gubernur Jenderal Hindia Belanda Daendels kemudian memerintahkan pemindahan pendopo kabupaten dari Karapyak ke tepi Sungai Cikapundung, dengan alasan daerah berprospek lebih untuk dikembangkan.

Setelah pusat pemerintahan dipindahkan, maka segala hal yang berhubungan dengan pemerintahan dan perekonomian di Kabupaten Bandung beralih ke daerah baru.

Orang-orang lalu menyebut Karapyak sebagai kota tua atau kota lama. Oleh karena itu, daerah Karapyak sekarang disebut dengan Dayeuhkolot, bahasa Sunda dari kota lama.

Baca Juga: Dibangun 2 Tahun, Flyover Rp288 Miliar Diresmikan Era Ridwan Kamil ini Jadi Jalur Komuter Bandung-Cimahi

Halaman:

Editor: Rian Firmansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah