Tingkat Penularan Covid-19 Kota Bandung Rendah, DPRD Apresiasi Pemkot Bandung Soal Penutupan Jalan

- 3 Oktober 2020, 12:56 WIB
Petugas Dishub Kota Bandung sedang memasang water barrier yang digunakan untuk menutup Jalan Asia Afrika Kota Bandung, Jumat 18 September 2020. Penutupan jalan ini dilakukan sebagai bagian dari penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang diperketat di Kota Bandung.
Petugas Dishub Kota Bandung sedang memasang water barrier yang digunakan untuk menutup Jalan Asia Afrika Kota Bandung, Jumat 18 September 2020. Penutupan jalan ini dilakukan sebagai bagian dari penerapan adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang diperketat di Kota Bandung. /Yusuf Anshori/PRFM


PRFMNEWS - Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan mengapresiasi upaya yang dilakukan pemerintah Kota Bandung dalam penanganan pencegahan Covid-19. Salah satunya ialah penutupan jalan demi mencegah kerumunan.

"Di Kota Bandung pengendalian dan pembatasan sudah sangat ketat. Sangat baik sekali dibanding daerah lain. Bahkan penutupan jalan mulai jam 21.00 sampai 06.00 WIB hanya di Kota Bandung ini luar biasa, sinergitas pemkot kepolisian dan dishub sangat baik," katanya saat on air di Radio PRFM 107,5 News Channel Sabtu 3 Oktober 2020.

Tedy pun berharap upaya yang sudah dilakukan ini dapat berjalan konsisten sehingga penularan Covid-19 bisa dikendalikan dengan baik.

Baca Juga: Begini Aturan Soal Aktivitas Masyarakat Saat Mini Lockdown di Kota Bandung

"Dibandung ibu kota provinsi lain, tidak ada yang se-protektif Bandung, maka wajar di Bandung ini risiko penularan rendah," tuturnya.

Sementara itu ketika disinggung soal penerapan mini lockdown yang bakal mulai diterapkan pekan depan, ia menuturnkan jika mini lockdown ini sudah pernah dilakukan di Kota Bandung dengan menerapkan Pembatasan sosial berskala mikro (PSBM) saat terdapat klaster SECAPA AD beberapa waktu lalu.

Baca Juga: Catat ! Ini yang Harus Dilakukan Kewilayahan Jika Menerapkan Mini Lockdown di Kota Bandung

"Kalau berbicara lockdown masyarakat sedikit khawatir. Ini istilah harus hati-hati meskipun ini dari presiden. Daripada mini lockdown lebih baik pembatasan sosial berskala kecil atau mikro. Istilah itu akan lebih diterima masyarakat," pungkasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x