Kasus DBD di Kota Bandung Naik, Dinkes: Ada Perbedaan Gejala Pasien Demam Berdarah Kini dan Dulu

- 27 Maret 2024, 10:00 WIB
Ilustrasi nyamuk aedes agepty penyebab DBD, yang saat ini di Kota Serang kasusnya meningkat.
Ilustrasi nyamuk aedes agepty penyebab DBD, yang saat ini di Kota Serang kasusnya meningkat. /Pixabay/41330

Ia khawatir, gejala DBD 'baru' ini menyerupai gejala flu biasa sehingga masyarakat akan menganggap tanda-tanda yang dialami tersebut merupakan hanyalah penyakit flu biasa.

Meski begitu, Anhar menjelaskan ada perbedaan mendasar antara gejala flu biasa dan gejala DBD yang belakangan muncul.

Baca Juga: 41 Orang di Jabar Meninggal Akibat DBD, Bey Machmudin Instruksikan Semua Faskes Siaga

"Jadi gejalanya demam. Dua-tiga hari naik, turun sedikit, naik lagi. Perbedaannya dengan flu, jika flu, itu saat diberi Paracetamol, istirahat yang cukup dan makan yang banyak, itu akan kembali pulih. Nah, kalau DBD ini setelah dua-tiga hari, dia tidak membaik," terangnya.

Oleh karena itu, Anhar mengingatkan kepada masyarakat yang mengalami gejala demam tak kunjung sembuh selama lebih dari dua hari untuk segera mengakses layanan kesehatan.

"Kalau sudah 2 hari seperti itu (menunjukkan gejala demam dengan suhu naik-turun-naik) waspada. Langsung dibawa ke Puskesmas saja. Jangan menunggu semakin parah," pesannya.

Anhar pun mengingatkan kepada masyarakat Kota Bandung harus memastikan tempat tinggal ataupun lokasi beraktivitasnya bebas dari jentik nyamuk.***

Halaman:

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x