Kasus DBD di Kota Bandung Naik, Dinkes: Ada Perbedaan Gejala Pasien Demam Berdarah Kini dan Dulu

- 27 Maret 2024, 10:00 WIB
Ilustrasi nyamuk aedes agepty penyebab DBD, yang saat ini di Kota Serang kasusnya meningkat.
Ilustrasi nyamuk aedes agepty penyebab DBD, yang saat ini di Kota Serang kasusnya meningkat. /Pixabay/41330

BANDUNG, PRFMNEWS – Angka kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kota Bandung mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir. Dari data terbaru Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung tercatat hingga Jumat 22 Maret 2024, jumlah kasus DBD di Kota Kembang menyentuh angka 2.098 kasus.

"2.098 kasus kumulatif sepanjang 2024. Ini data hingga Jumat. Oleh karena itu kami meminta semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman penyakit DBD,” kata Kepala Dinkes Kota Bandung Anhar Hadian usai Rapat Koordinasi Pemetaan Kasus DBD di Balai Kota Bandung beberapa hari lalu.

Gejala pasien DBD di Kota Bandung, ujar Anhar, juga mengalami perbedaan dengan gejala demam berdarah dengue secara umum yang sejak dulu sudah pernah dialami masyarakat.

“Mayoritas kasus DBD yang belakangan terjadi di Kota Bandung muncul dengan gejala yang berbeda dengan DBD pada umumnya,” sebut dia.

Baca Juga: Waspada DBD, Dinkes Kota Bandung Ada Gejala Baru pada Pasien DBD

Gejala demam berdarah yang umum dan harus diwaspadai, jelas Anhar, yaitu demam mendadak, sakit kepala, nyeri belakang bola mata, mual dan muntah, manifestasi perdarahan seperti mimisan atau gusi berdarah, kulit ruam kemerahan, dan nyeri otot, tulang, dan sendi.

“Selain itu, muncul bintik kemerahan di kulit penderitanya,” tambah dia.

Namun Anhar menyebut, mayoritas kasus DBD di Kota Bandung belakangan ini tidak menunjukkan tanda-tanda yang biasa kita kenali tersebut.

"Gejalanya itu demam tidak kunjung sembuh dan tidak ada gejala bintik merah. Ini yang perlu diwaspadai," paparnya.

Ia khawatir, gejala DBD 'baru' ini menyerupai gejala flu biasa sehingga masyarakat akan menganggap tanda-tanda yang dialami tersebut merupakan hanyalah penyakit flu biasa.

Meski begitu, Anhar menjelaskan ada perbedaan mendasar antara gejala flu biasa dan gejala DBD yang belakangan muncul.

Baca Juga: 41 Orang di Jabar Meninggal Akibat DBD, Bey Machmudin Instruksikan Semua Faskes Siaga

"Jadi gejalanya demam. Dua-tiga hari naik, turun sedikit, naik lagi. Perbedaannya dengan flu, jika flu, itu saat diberi Paracetamol, istirahat yang cukup dan makan yang banyak, itu akan kembali pulih. Nah, kalau DBD ini setelah dua-tiga hari, dia tidak membaik," terangnya.

Oleh karena itu, Anhar mengingatkan kepada masyarakat yang mengalami gejala demam tak kunjung sembuh selama lebih dari dua hari untuk segera mengakses layanan kesehatan.

"Kalau sudah 2 hari seperti itu (menunjukkan gejala demam dengan suhu naik-turun-naik) waspada. Langsung dibawa ke Puskesmas saja. Jangan menunggu semakin parah," pesannya.

Anhar pun mengingatkan kepada masyarakat Kota Bandung harus memastikan tempat tinggal ataupun lokasi beraktivitasnya bebas dari jentik nyamuk.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x