"Bayi dan balita itu adalah aset kita di masa depan untuk pembangunan kita. Saat ini kita punga bonus demografi dengan adanya bayi balita anak-anak yang kelak di tahun 2045, generasi gen Z yang akan memegang tampuk pimpinan," ujarnya.
Di momen Hari Gizi Nasional ini juga Linda mengingatkan dalam masa tumbuh kembang bayi dan balita dipastikan mendapatkan menu sehat yang beragam dan bergizi seimbang agar menghindari anak dari jerat Stunting.
"Tolong diperhatikan oleh para orang tua untuk menyiapkan menu sehat di rumah, menu beragam bergizi dan seimbang," katanya.
"Menjadi penting bagi balita mendapatkan makanan dengan kelengkapan gizi seimbang. Puskesmas harus gencar mengedukasi, dengan memperhatikan kebutuhan dasarnya," imbuhnya.
Sebagai informasi, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menargetkan angka prevalensi stunting pada tahun 2024 sebanyak 14 persen. Adapun pada 2023 lalu, Pemkot Bandung menargetkan prevalensi stunting sebesar 17 persen.
Baca Juga: Komdis PSSI Ubah Sanksi Kartu Merah Alberto, Bojan Hodak: Sangat Lucu
Sementara itu, Camat Mandalajati, Yati Sri Sumiati mengatakan pihak kewilayahan bersama dengan para kader PKK, posyandu serta Puskesmas terus gencar melakukan berbagai program dalam intervensi penanganan stunting.
"Walaupun mungkin masih ada tapi mudah-mudahan kami bisa menekan seminimal mungkin kasus-kasus stunting yang ada di wilayah Kecamatan Mandalajati," katanya.
Pada kesempatan tersebut, Penyerahan simbolis Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Posyandu dari Pj Ketua PKK Kota Bandung kepada Ketua Posyandu Cempaka serta penyerahan buku anak PAUD.***