PRFMNEWS – Pemerintah Kota Bandung menanggapi adanya warga yang nekad makan bersama atau botram di atas jalan Otto Iskandardinata (Otista) depan Pasar Baru, Kota Bandung, Sabtu, 19 September 2020, kemarin.
Menurut Wali Kota Bandung, Oded M. Danial, jika aksi tersebut menjadi sebuah bentuk protes dari warga sekitar maka hal itu tidak masalah.
Ia menambahkan, pihaknya pun sudah melakukan koordinasi terkail hal tersebut. Nantinya, bukan tidak mungkin Pemerintah Kota Bandung, bakal melakukan evaluasi soal penutupan jalan di Kota Bandung, khususnya Jalan Otista.
Baca Juga: Hari Ini Terkonfirmasi Positif Corona Naik 3.989 Kasus, Total Konfirmasi Positif Jadi 244.676
“Kalau protes boleh boleh saja, saya sudah berbicara kepada gugus tugas nanti kita evaluasi,” kata dia saat ditemui wartawan, Minggu (20/9/2020).
Menurutnya setelah Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Bandung berkoordinasi, maka keputusan baru bakal dikeluarkan.
Karena itulah, lanjut Oded, dirinya bakal terlebih dahulu urun rembuk dan mempertimbangkan sejumlah hal dengan Forkopimda di lingkup kota Bandung.
Baca Juga: Empat Ide Masakan Nasi Goreng Buat Makan Malammu di Rumah
“Setelah dievaluasi oleh gugus tugas tentang buka tutup jalan itu. Saya kan juga harus ngobrol dengan pihak Forkopimpda, karena kita bersama sama menghadirkan sebuah kebijakan, seperti itu,” jelasnya.
Sebelumnya diberitakan, pada Sabtu 19 September 2020, di depan Pasar Baru, Jalan Otto Iskandardinata (Otista), sejumlah warga malah botram di ruas jalan yang ditutup.
Baca Juga: Kota Bandung Miliki Integrated Farming, Oded: Hasil Panen Tak Ada yang Terbuang
Kejadian tersebut dilaporkan pemilik akun Twitter @AlfonsusKim kepada PRFM.
"Mencegah berkerumun di dalam gedung biar di luar gedung aja... Botram di jalan, jadi tujuan penutupan nya apa? Loc : Ps Baru, jl. Otista Bandung," cuitnya.
Cuitan itu pun mendapat beragam respon dari warganet. Sebagian besar dari mereka menyayangkan kejadian tersebut karena berpotensi menjadi klaster baru penyebaran Corona.