Network
PRFMNEWS - Kepala Bidang Ketentraman dan Ketertiban Umum (Trantibum) Satpol PP Kota Bandung, Taspen Effendi mengatakan bahwa pihaknya sudah memberikan imbauan kepada warga yang malah botram di depan Pasar Baru, Jalan Otto Iskandardinata (Otista) saat jalan tersebut ditutup, pada Sabtu 19 September 2020.
Menurutnya, warga yang botram tersebut merupakan pedagang Pasar Baru yang memprotes adanya penutupan jalan.
"Kemarin kita sudah berikan imbauan dan kasih pengertian," katanya saat On Air di Radio PRFM 107.5 News Channel, Minggu 20 September 2020.
Baca Juga: Jalan Otista Ditutup, Warga Malah Botram di Depan Pasar Baru Bandung
Dia mengatakan, tujuan dilakukannya penutupan lima ruas jalan di Kota Bandung adalah untuk membatasi aktivitas warga dan mengurangi kerumunan.
Pasalnya, saat ini Kota Bandung sedang menerapkan adaptasi kebiasaan baru (AKB) diperketat menyusul kasus Corona yang mengalami peningkatan.
Penutupan jalan tersebut kata dia menimbulkan protes warga, tidak terkecuali pedagang Pasar Baru yang melampiaskannya dengan botram di jalan.
"Sah-sah saja masyarakat tidak puas dengan kondisi saat ini (penutupan jalan), tapi alangkah baiknya melalui jalur musyawarah dan mufakat," katanya.
Baca Juga: 5 Ruas Jalan di Kota Bandung Ditutup, Warga Malah Manfaatkan untuk Foto-Foto
Dia tak menampik jika masih banyak warga Bandung yang kurang disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan.
Oleh karenanya, tim gabungan melakukan operasi yustisi selama 14 hari ke depan terhitung sejak Senin 14 September 2020.
"Di lapangan masih banyak masyarakat yang bisa dikatakan kurang disiplin, seakan tidak ada apa-apa," katanya.***
