Viral Produk Eiger Tapi Label Made In China, Ori Bukan? Ini Penjelasan Perusahaan

- 1 Mei 2023, 20:30 WIB
Viral produk Eiger berlabel Made In China.
Viral produk Eiger berlabel Made In China. /Twitter

 

PRFMNEWS - Produk berlabel Eiger dengan tulisan Made In China menjadi perbincangan sejumlah netizen di media sosial.

Hal ini membuat warganet mempertanyakan keaslian produk Eiger tapi dengan embel-embel Made In China. Sebab, jenama Eiger dikenal sebagai produk lokal dari Bandung.

Meresponsnya, PR Executive Eiger, Shulhan Syamsur Rijal membenarkan bahwa produk yang viral itu adalah produk original Eiger.

Baca Juga: Viral Surat Teguran Kepada YouTuber, Eiger Akhirnya Minta Maaf

"Ya betul itu produk original dari Eiger, itu nomor artikel bisa ditelusuri," kata Shulhan saat dikonfirmasi, Senin 1 Mei 2023.

Shulhan menjelaskan, Eiger saat ini menetapkan diri sebagai Retail and Distribution Company dan banyak produk yang diambil dari supplier.

Ia juga mengakui ada beberapa produk dari luar Indonesia, alasannya karena untuk menjaga standar kualitas yang ditetapkan pihaknya.

Baca Juga: Fiersa Besari Ikut Komentari Soal Eiger Dikecam Netizen: Kok Kayak Mengekang Kebebasan Berpendapat?

"Produk dari luar Indonesia kami akui memang ada. Kenapa? karena bahannya itu susah disiapkan di Indonesia, bukan SDM-nya," paparnya.

Walau demikian, ia menegaskan produk yang dihasilkan dari bahan dan teknologi luar Indonesia jumlahnya masih sangat minim.

Mayoritas artikel produk yang dijual kebanyakan dari dalam negeri, dan kebanyakan produk luar negeri untuk aksesoris.

Baca Juga: Produk Lokal Eiger Indonesia Siap Pasarkan Produk ke Swiss, Bawa Spirit ke Kancah Internasional

"Kaitannya adalah quality and development, jadi standar kualitas, standar bahan yang kami rasa manajemen memikirkan itu tidak bisa disiapkan di Indonesia," ungkapnya.

Salah satu contohnya adalah produk jam tangan. Mesinnya didapatkan dari luar negeri dan Eiger meng-custom untuk berbabgai macam bentuk dan ukuran.

"Misalnya jam tangan, kami custom itu dari berbagai macam bentuk dan ukuran, tapi mesinnya di Indonesia dari mana, jadi kebanyakan produk yang perintilan atau kecil-kecilan (dari luar negeri). Tapi paling banyak yang produk Made In Indonesia," ungkap Shulhan.

Namun ia menegaskan pihaknya sangat mendukung pemberdayaan UMKM. Hal ini dibuktikan dengan merangkul UMKM produsen bambu asal Jawa Tengah untuk pembuatan tas carrier.

Pihaknya memanfaatkan bahan bambu sebagai alas punggung tas carrier yang selama ini menggunakan alumunium atau besi.

"Kami punya tas carrier, terbuat dari 50 botol plastik dan kami berpikir apa bahan yang bisa dipakai tas carrier ini yang bisa kembali ke alam. Selama ini kan pakai alumunium atau besi untuk punggung, untuk itu kami merangkul UMKM di Jateng, produsen bambu didesain untuk punggung carrier," tandasnya.***

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah