Network
Hal tersebut disampaikan Sub Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Kesehatan Jiwa Dinkes Kota Bandung, dr. Intan Annisa.
Baca Juga: Dokter Ema Surya Pertiwi Bagikan Cara Minum Teh yang Sehat untuk Atasi Stres dan Diabetes
Intan ingin kafe dan restoran di Kota Bandung mulai bisa melakukan edukasi kepada para konsumennya.
Menurutnya, hal itu bisa dilakukan dengan cara tidak hanya memasang harga pada menu, tapi juga menambahkan informasi lain seperti kandungan kalori, gula, dan komposisi krusial dalam makanan dan minuman yang dijual.
“Ini mengandung sekian kalori, setara dengan Anda berlari sekian menit. Bukan tidak boleh dikonsumsi, tapi semua orang jadi tahu dan peduli untuk membatasi konsumsi makanan tersebut. Serta perlu dibarengi dengan olahraga dan aktivitas yang sesuai. Istilah para spesialis penyakit dalam itu: jamu gendong (jaga mulut, banyakin gerak dong),” jelasnya.
Baca Juga: Ini Manfaat Buah Naga Bagi Penderita Diabetes Menurut dr. Cahyo
Upaya lainnya, lanjut Intan, yakni sesuai arahan dari Wali Kota Bandung Yana Mulyana bahwa Kantin Sehat akan kembali dihidupkan lagi di sekolah-sekolah. Tentu juga dengan memperhatikan batasan yang ada karena Covid-19 masih perlu diwaspadai.
“Bisa juga diakali dengan mengajak anak untuk rutin membawa bekal dari rumah karena kalau masakan rumahan bisa lebih terpantau komposisinya,” terangnya.
Kemudian dia juga mengimbau para orangtua yang punya anak remaja agar dapat memeriksakan kesehatan mereka secara berkala setahun sekali yang bisa dilakukan di sekolah maupun puskesmas.
Di samping itu, Intan minta agar masyarakat khususnya remaja untuk menghindari asap rokok, rutin beraktivitas fisik secara positif agar kalori yang masuk dapat dikeluarkan kembali.
“Diet sehat, batasi konsumsi gula maksimal 4 sendok makan sehari dari semua makanan/minuman yang dikonsumsi dalam sehari, rajin membaca komposisi atau kandungan bahan makanan kemasan, istirahat yang cukup,” paparnya.***
