"Ini juga hasil dukungan berbagai pihak. Mudah-mudahan warga berpartisipasi sehingga bisa termanfaatkan," ujarnya.
Ia berharap hadirnya ruang publik baru tersebut mampu semakin meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat Kota Bandung.
Baca Juga: Kota Bandung Tidak Berlakukan Tarif Baru Air Minum, Kembali Gunakan Tarif Lama
"Tentunya ruang publik ini selain memperbaiki ekosistem serapan air, juga termanfaatkan oleh warga untuk bisa beraktivitas meningkatkan indeks kebahagiaan yang berdampak langsung terhadap imunitas," bebernya.
Sementara Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Didi Ruswandi menerangkan, kawasan yang merupakan hutan lindung seluas 435 meter persegi itu dibangun dengan biaya kontraktual sebesar Rp189 juta.
"Secara keseluruhan ini hutan yang harus dilindungi. Kita berkeinginan, warga sadar. Ini sebuah objek strategis bagi kehidupan warga Bandung," jelasnya.
Baca Juga: Satpol PP Banyak Terima Laporan Anak Kehilangan Orang Tua di Masjid Al Jabbar
Ia mengungkapkan, lama pengerjaan pembangunan Taman Edukasi Terakota di kawasan hutan lindung itu butuh waktu sekitar 3 bulan.
"Harapannya proses belajar tidak hanya di ruang kelas, tapi ruang terbuka juga bisa dimanfaatkan," ungkapnya.***